أُمٌّ عَظِيمَةٌ(8)
أُمٌّ عَظِيمَةٌ(8)
David Maulana
Orang-orang tertawa, dan beberapa di antara mereka berteriak: Alhamdulillah atas keselamatanmu, Abu Rabia! |
ضَحِكَ النَّاسُ، وَصَاحَ بَعْضُهُم: حَمْدًا لِلَّهِ عَلَى سَلَامَتِكَ يَا أَبَا رَبِيعَةَ! |
Orang-orang kembali ke rumah mereka |
عَادَ النَّاسُ إِلَى بِيُوتِهِم |
Farrukh, istrinya, dan putranya memasuki rumah |
وَدَخَلَ فَرُوخُ وَزَوْجَتُهُ وَابْنُهُ إِلَى الْبَيْتِ |
Keluarga kecil itu terus mengulangi: Alhamdulillah! Bersyukur! |
!ظَلَّتِ الْعَائِلَةُ الصَّغِيرَةُ تُرَدِّدُ: الْحَمْدُ لِلَّهِ! الْحَمْدُ لِلَّهِ |
Sang ibu bersyukur kepada Tuhan; Karena suaminya kembali |
كَانَتِ الْأُمُّ تَحْمَدُ اللَّهَ؛ لِأَنَّ زَوْجَهَا عَادَ |
Sang ayah bersyukur kepada Tuhan atas putranya yang masih dalam kandungan ketika dia pergi |
وَكَانَ الْأَبُ يَحْمدُ اللَّهَ عَلَى الْاِبْنِ الَّذِي كَانَ جَنِينًا عِنْدَمَا غَادَرَ |
*** |
|
Anak laki-laki itu bersyukur kepada Tuhan karena dia tahu bahwa lelaki tua itu adalah ayahnya |
وَكَانَ الْاِبْنُ يَحْمَدُ اللَّهَ لِأَنَّهُ عَرَفَ أَنَّ الشَّيْخَ هُوَ أَبَاهُ |
Rabia merasa kesakitan karena pemukulan itu, namun dia senang |
كَانَ رَبِيعَةُ يِشْعُرُ بِالْأَلَمِ بِسَبَبِ الضَّرْبِ لَكِنَّهُ كَانَ سَعِيدًا |
Ibu Rabia terus menangis |
ظَلَّتْ أُمُّ رَبِيعَةَ تَبْكِي |
Dan ayah Rabia tersenyum |
وَكَانَ أَبُو رَبِيعَةَ يَبْتَسِمُ |
Lanjutan :أُمٌّ عَظِيمَةٌ(9)
Kolom ini dikelola oleh Santri program Bahasa Arab Modern Al-Khhoirot (BAMA). Sebuah lembaga yang berada di bawah Pondok Pesantren Al-Khoirot