(22) مَاكْبِث
(22) مَاكْبِث
M.Hasbiallah
Di luar istana, langit menjadi gelap, dan Banco tidak lagi |
وَفِي خَارِجِ الْقَصْرِ، أَظْلَمَتِ السَّمَاءُ، وَلَمْ يَعُدْ بَانْكُو |
Setelah beberapa saat, para pembunuh mendengar suara kuku kuda; |
وَبَعْدَ مُدَّةٍ، سَمِعَ الْقَاتِلَانِ صَوْتَ حَوَافِرَ حِصَانَيْنِ؛ فِاِسْتَعَدَّا |
Dan ketika Banco dan putranya Fleans memasuki istana |
وَعِنْدَمَا دَخَلَ بَانْكُو وَاِبْنُهُ فِلْيَانْسُ إِلَى الْقَصْرِ |
Sambil membawa obor, para pembunuh berlari ke arah mereka, dan meraih Banko |
وَهُمَا يَحْمِلَانِ مِشْعَلًا، جَرَى الْقَتَلَةَ نَحْوَهُمَا، وَأَمْسَكَا بَانْكُو |
Dia berteriak: Ini pengkhianatan! Anak itu melarikan diri |
فَصَاحَ: إِنَّهُ الْغَدْرُ! اُهْرُبْ يَا بُنَيُّ |
Putra Fleans melarikan diri, dan para pembunuh kembali ke istana. |
هَرَبَ الْاِبْنُ فِلْيَانْسُ، فَعَادَ الْقَتَلَةُ إِلَى الْقَصْرِ |
*** |
|
Pembunuh pertama berkata: Maulana al-Mulk akan marah karena kami tidak membunuh putranya |
قَالَ الْقَاتِلُ الْأَوَّلُ: سَوْفَ يَغْضَبُ مَوْلَانَا الْمَلِكُ لِأَنَّنَا لَمْ نَقْتُلِ الْاِبْنَ |
Ketika Macbeth mengetahui bahwa Banco sudah mati, dia merasakan sukacita. |
وَعِنْدَمَا عَرَفَ مَاكْبِثُ أَنَّ بَانْكُوَ مَاتَ، شَعَرَ بَالْفَرَحِ |
Tapi dia marah karena putranya melarikan diri. |
لَكِنَّهُ غَضِبَ لِأَنَّ الْاِبْنَ هَرَبَ |
Dan ketika Macbeth sibuk berpikir, |
وَعِنْدَمَا كَانَ مَاكْبِثُ مَشْغُولًا بِالتَّفْكِيرِ |
Hantu Banko memasuki aula dan duduk di kursi Macbeth. |
دَخَلَ شَبَحُ بَانْكُوَ إِلَى الْقَاعَةِ وَجَلَسَ فِي كُرْسِيِّ مَاكْبِثَ |
Lanjuatn : (23) مَاكْبِث
Kolom ini dikelola oleh Santri program Bahasa Arab Modern Al-Khhoirot (BAMA). Sebuah lembaga yang berada di bawah Pondok Pesantren Al-Khoirot