Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Baru Pondok Pesantren Al-Khoirot Priode 2023-2024
Minggu, 5 November 2023
Pondok pesantren Al-Khoirot telah usai gelar pengukuhan dan pelantikan pengurus baru pondok pesantren Al-Khoirot priode 2023-2024 pada hari Minggu, 5 November 2023 pukul 20.21 WIB. Pelantikan berlangsung di masjid al-Madinah pondok pesantren Al-Khoirot. Acara disaksikan langsung oleh seluruh santri sekaligus dihadiri oleh pengasuh dan dewan pengasuh pondok pesantren Al-Khoirot.
Acara ini dipandu sekaligus dibuka oleh Gus R. Hilmi Ali selaku MC pada acara malam hari itu. Usai pembacaan susunan acara, MC mempersilakan KH. Ahmad Fatih Syuhud selaku pengasuh yang akan menyampaikan arahan sekaligus pesan untuk pengurus baru yang akan menerima tugas nantinya.
Dalam salah satu penyampaiannya, beliau menyampaikan, “Tujuan dari pelantikan ini sebagai penyegaran sekaligus pergantian pengurus baru atas pengurus lama yang sudah berhenti lebih dulu,” tutur KH. Ahmad Fatih Syuhud.
“Kepengurusan, memang diperlukan adanya pelantikan, pemberian wewenang dan tanggung jawab (jobdesk) yang akan diterima nantinya. Karena semua tugas dan amanah diharapkan terorganisir dengan baik dan dijalankan sebagaimana mestinya,”
“Ada salah satu pepatah Arab yang mengatakan: الحقّ بلا نظام يغلبه الباطل بالنظام artinya, kebenaran yang tidak terorganisir (dikelola) akan kalah dengan kebatilan yang terorganisir. Maka, di sini, di pondok pesantren Al-Khoirot perlu adanya organisasi kepengurusan yang nantinya akan mengurus seluruh santri, agar kinerja dan tanggung jawab terkelola dengan baik dan efektif, ”
“Kemudian, pesan saya kepada seluruh pengurus: bahwa satu, menjadi seorang pemimpin itu berat-ringan, kenapa? karena yang awalnya dia hanya memimpin dia sendiri, sekarang ia harus mengurus serta memimpin selain dirinya. Kedua, memimpin itu harus dengan perbuatan, bukan hanya perkataan saja. Artinya, sebelum santri itu mentaati serta mematuhi paraturan yang ada, maka pemimpin itu sendiri yang harus menjadi suri tauladan, memberi contoh. Ketiga, pemimpin itu harus disiplin. Artinya pengurus dapat mendisiplinkan dirinya pada tugas masing-masing. semakin tinggi jabatan yang diembannya maka harus semakin tinggi pula tingkat kedisiplinan dan suri tauladannya. lanjut beliau.
“Mengurus di pesantren adalah pelajaran dan pengalaman yang akan menjadi gambaran nantinya di masyarakat. Tambah tinggi jabatan kepemimpinan di pesantren maka akan lebih banyak pelajaran dan pengalaman dari orang yang dipimpinnya,” pungkasnya.
Setelah arahan dan pesan usai disampaikan, acara dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar pengurus yang dipimpin langsung oleh KH. Humaidi Syuhud selaku dewan pengasuh. Pembacaan Ikrar diikuti oleh seluruh pengurus secara bergantian. Adapun teksnya sebagai berikut:
IKRAR PENGURUS PP. AL-KHOIROT
بسم الله الرّحمن الرّحيم
اشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمّد الرّسول الله
رضيت بالله ربّا وبالاسلام دينا وبمحمّد نبيّا ورسولا
Kami sebagai pengurus Pondok Pesantren Al-Khoirot Karangsuko Pagelaran Malang dengan sadar dan penuh tanggung jawab dengan ini berikrar :
Satu, bahwa kami, akan senantiasa menjunjung tinggi ajaran agama Islam Serta berusaha mewujudkan terlaksananya ajaran Islam yang berpaham Ahlussunnah wal jama’ah.
Dua, Bahwa kami, dengan kesungguhan hati, akan melaksanakan kewajiban-kewajiban, sebagai Pengurus Pondok Pesantren Al-Khoirot.
Tiga, Bahwa kami, siap menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk mewujudkan terlaksananya proses belajar mengajar yang baik di Pondok Pesantren Al-Khoirot.
Empat, bahwa kami, akan senantiasa mematuhi perintah Pengasuh dan Dewan Pengasuh PP. Al-Khoirot selama tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam dan kepantasan yang berlaku.
Lima, bahwa kami, akan taat dan patuh kepada seluruh Peraturan pondok pesantren Al-Khoirot.
Demikian ikrar kami, hanya kepada Allah SWT kami memohon pertolongan dan kekuatan.
والله على ما نقول وكيل و حسبنا الله ونعم الوكيل
ولا حول ولا قوّة الّا با الله العليّ العظيم
Acara pelantikan ditutup dengan doa oleh KH. Ahmad Fatih Syuhud.
Baca juga : Pengumuman Pemenang Kompetisi Menulis Artikel HSN 2023
Santri asal Bandung, namun lebih lama hidup di kotanya orang. Lebih tepatnya, pada pertengahan tahun 2016, ia berunjuk gigi di hadapan publik dengan keberadaannya di ujung pulau Jawa, JAWA TIMUR!.
Soal sekarang, Alhamdulillah masih betah pada fase bertahan sementara untuk manfaat selamanya. Maksudnya, status masih pelajar tingkat Ma'had Aly di Pondok Pesantren Al-Khoirot dan belum menikah. Ingat, BELUM MENIKAH!
Kebetulan, dia juga sedang menempuh studi S1 nya di Universitas Al-Qolam Malang, jika malas baca bisa disingkat menjadi UQM, begitu katanya.
Itu saja mungkin perkenalan dengan kalian, selebihnya bisa berkunjung ke rumahnya.