BeritaUmum

LTN PWNU Gelar Kader Literasi: Lima Puluh Peserta Siap Belajar!

LTN PWNU Gelar Kader Literasi: Lima Puluh Peserta Siap Belajar!

Minggu, 27 Agustus 2023

Literacy Center LTN PWNU Jawa Timur gelar Pelatihan Kader Literasi (PKL) zona Malang raya. Pelatihan ini mengundang seluruh delegasi dari LTN PCNU di berbagai wilayah kawasan Jawa Timur khususnya Malang raya. Bukan hanya itu, pengurus LTN PWNU juga mengundang mahasiswa yang didelegasikan oleh kampus-kampus berbasis Nahdlatul Ulama (NU). Pelatihan yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (PW LTN NU) Jawa Timur berlangsung di kampus Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU-STAIS) Ponjentrek Pasuruan pada Minggu, 27 Agustus 2023. Acara dimulai pada pukul 10.15 WIB s/d selesai.

“Pelatihan kader literasi ini merupakan progaram unggulan dari Literacy Center LTNU PWNU Jawa Timur” tutur Mukani dalam sambutannya.

“Tujuan dari pelatihan ini adalah membuat produk tulisan ulama NU dengan gaya features baik yang sudah wafat maupun masih hidup” lanjutnya.

Pelatihan ini terbagi menjadi 4 sesi. Sesi pertama diisi oleh bapak Dr. Budi Harianto, S.Hum.M.Fil.I. sebagai narasumber pertama, beliau merupakan dosen Pascasarjana UIN SATU Tulungagung.

“Untuk bisa menulis maka harus memberanikan untuk menulis, menulislah yang penting enjoy” ujarnya. Dalam sesi ini peserta mengeyam materi yang sangat luar biasa. Para peserta diberi arahan, tips sekaligus implementasinya dalam melaksanakan metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tokoh.

“Di materi ini orang sering salah kaprah, tidak bisa membedakan mana metode penelitian dan mana metodologi penelitian. Keduanya sangat berbeda. Kalau metodologi penelitian berarti teorinya, definisinya. Sedangkan metode penelitian berarti aplikatifnya, implementasinya. Tegasnya dalam porum pelatihan.

Masuk sesi kedua, yakni materi menulis kiprah Tokoh NU dengan gaya feature. Narasumber kali ini adalah bpk. Saifullah, S. Ag. Beliau merupakan pemred (pemimpin redaksi) majalah AULA Nahdlatul Ulama (NU). Sesi ini dilaksanakan usai salat dzuhur sekitar pukul 13.30 WIB. Materi di sesi kedua ini menarik dan enjoy pasalnya menulis itu tidak ribet, bahkan menulis itu dapat memberi kesan sedih, ceria, mengharu biru terhadap pembacanya.

“Menulis dengan gaya feature itu menitikberatkan pada sisi menarik pada objek tulisan. Fokus tulisan kita dimana, misalkan menulis kiai “A” cari hal yang menarik dari karakternya, atau sisi kiprah hidupnya.” Ujar Syaifullah saat pemaparannya.

Kegiatan pelatihan PKL masih berlanjut sekitar pada pukul 15.30 (bakda Ashar). Pada materi ini, peserta diberi arahan, maksud atau objek tulisan tokoh NU. Pemantik mengusung judul “Penulisan Biografi Tokoh NU”. dalam sesi ketiga ini, materi disampaikan oleh Dr. M. Solahudin, M.Ag. sebagai narasumber di pra akhir pelatihan. Riwayat pendidikan beliau salah satunya mutakharrij (alumni) pondok pesantren Lirboyo. Tidak kalah penting, yang membuat motivasi peserta, beliau juga salah satu pegiat literasi yang dimulai dari nol.

“Awalnya, saya menulis itu karena pengangguran. Tidak ada hal lain yang ingin dilakukan akhirnya punya inisiatif mencoba untuk menulis. Awal nulis dimuali dari menerjemahkan kamus bahasa Inggris sekitar 700 hal. kurang lebih, beberapa kali ditolak self-publishing (penerbit) hingga akhirnya sekarang punya percetakan sendiri.” Kata dia.

Di penghujung pelatihan peserta mulai peraktek menulis tokoh NU dengan gaya feature. Di sesi ini peserta diberi kesempatan menulis tokoh NU yang ditentukan langsung oleh panitia pelaksana. Tokonya adalah gus muda asal Belitar yakni gus Iqdam. Peserta terlihat sangat antusias dalam sesi ini. “ilmu itu adalah yang diamalkan” peribahasa yang sangat familiar membuat mereka tambah semangat, terlebih karya terbaik akan ada reward dari panitia.

“Jika Anda berani menyetir kendaraan dengan kecepatan dimulai dari 60-100 dengan cara memaksa begitu pun menulis” kata Syaifullah, S.Ag.

 

 

 

+ posts

Asal Bandung suka nulis puisi

Avatar

Fauzan Taqiyuddin

Asal Bandung suka nulis puisi