Artikel

Mewujudkan Visi Papua Emas 2045: Sinergisitas Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan dan Pemberdayaan Budaya Lokal

Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Papua. Visi besar Indonesia, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran (brimobization) menjadi poros maritim dunia (global maritime fulcrum), mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersinergi mewujudkan Indonesia yang sejahtera. Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan berbagai visi dan target pembangunan daerah-daerah prioritas, diantaranya adalah visi Papua Emas 2045 (Kompas, 2020).

Papua memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah namun pemanfaatannya belum maksimal. Selain itu, tingkat kemiskinan dan indeks pembangunan manusia masih relatif tinggi dibandingkan provinsi lain di Indonesia (BPS, 2021). Upaya penguatan perekonomian daerah diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan antar-wilayah. Akan tetapi, pembangunan ekonomi di Papua juga harus tetap memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak berwawasan lingkungan dapat berdampak negatif bagi ekosistem dan masyarakat tanggung jawab (Siswomartono, 2019). Sementara itu, pemberdayaan masyarakat adat sangat penting untuk memastikan program pembangunan sesuai dengan kearifan lokal dan dapat diterima oleh masyarakat (Sudibyo, 2018). Oleh karena itu, dibutuhkan mekanisme kolaborasi dan kerangka kerja terpadu antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat adat untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan lestari.

Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pemanfaatan potensi ekonomi berbasis kearifan lokal, seperti budidaya kelapa sawit rakyat, agrowisata berkarakter lokal, kerajinan tangan, dan home industry dapat meningkatkan pendapatan masyarakat (Damayanti et al., 2020; Iswanto et al., 2018; Ernawati et al., 2017). Namun demikian, upaya-upaya tersebut belum terintegrasi dan berkelanjutan. Oleh karena itu, perlu adanya kerangka pemikiran baru untuk mengintegrasikan berbagai upaya peningkatan ekonomi dengan melestarikan budaya lokal.

Sinergisitas antara penguatan ekonomi berkelanjutan dan pemberdayaan budaya lokal diyakini dapat menjadi kunci keberhasilan mewujudkan visi besar Papua Emas 2045. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi kolaboratif guna memaksimalkan sinergi antara pembangunan ekonomi daerah dan pemberdayaan masyarakat adat, khususnya di bidang pariwisata berbasis kearifan budaya lokal. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kebijakan dalam rangka memperkuat daya saing Papua menuju 2045.

Contohnya Salah satu potensi ekonomi berbasis kearifan lokal yang dapat dikembangkan di Papua adalah agrowisata berkarakter lokal. Agrowisata yang menonjolkan budaya masyarakat adat dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan dan sekaligus melestarikan tradisi setempat. Misalnya, pengembangan agrowisata kelapa sawit rakyat yang memadukan pengetahuan tradisional dalam pembudidayaan dengan teknologi modern. Ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus memelihara kearifan lokal. Selain itu, pengembangan industri kerajinan tangan dan home industry juga dapat memberdayakan masyarakat adat dengan tetap mengedepankan ciri khas budaya setempat.

Untuk mewujudkan visi Papua Emas 2045, pemerintah perlu mengembangkan strategi kolaboratif yang mengintegrasikan pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan pemberdayaan masyarakat adat dan pelestarian budaya lokal. Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan ekonomi berbasis kearifan lokal, seperti agrowisata, industri kerajinan, dan home industry. Upaya ini tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga melestarikan identitas budaya Papua. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat adat menjadi kunci untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan lestari di Papua.

Untuk mewujudkan visi Papua Emas 2045, pemerintah Indonesia perlu mengembangkan strategi kolaboratif yang mengintegrasikan pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan pemberdayaan masyarakat adat dan pelestarian budaya lokal di Papua.

Dengan memadukan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan pemberdayaan budaya lokal, diharapkan visi Papua Emas 2045 dapat terwujud, yaitu mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan lestari serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.

+ posts

Nashrul Mu'minin, asal Lamongan, Jawa Timur. Lahir 21 Februari 2003, impian penulis dan dosen. Perjalanan hidupku terukir dalam kata-kata, Menginspirasi dunia dengan impian kubangun.

Avatar

Nashrul Mu'minin

Nashrul Mu'minin, asal Lamongan, Jawa Timur. Lahir 21 Februari 2003, impian penulis dan dosen. Perjalanan hidupku terukir dalam kata-kata, Menginspirasi dunia dengan impian kubangun.