7 Nasihat Bagi Para Pecinta Cinta Bersimbol Alam Semesta
Maulana Jalaluddin Rumi adalah seorang penyair, cendekiawan, dan sufi terkenal dari Persia abad ke-13, dikenal dengan karya-karya yang sarat dengan kebijaksanaan spiritual dan filosofi mendalam. Salah satu karya terkenalnya adalah “Tujuh Nasihat bagi Para Pecinta”, yang sering dianggap sebagai panduan hidup yang bersimbolkan alam semesta. Berikut ini adalah penjelasan mengenai tujuh nasihat tersebut
Dalam dermawan dan menolong jadilah seperti sungai
Orang yang mencintai itu dermawan dan suka menolong. Istilah “dermawan dan menolong seperti sungai” menggambarkan sifat kebaikan dan kemurahan hati yang mengalir terus menerus tanpa henti, seperti aliran sungai. Sungai mengalirkan air yang memberikan kehidupan dan manfaat bagi banyak makhluk hidup di sekitarnya. Dalam konteks ini, seseorang yang dermawan dan suka menolong diibaratkan seperti sungai yang selalu memberikan kebaikan tanpa mengharapkan balasan, terus mengalir dan memberikan manfaat kepada orang lain di sekitarnya.
Dalam ketulusan dan kebaikan jadilah seperti matahari
Orang yang mencintai harus menerapkan sikap memberi tanpa pamrih seperti matahari yang memberikan cahayanya kepada semua makhluk hidup tanpa pilih kasih, kita juga diajak untuk berbuat baik kepada siapa saja tanpa mengharapkan imbalan.
Matahari selalu terbit setiap hari tanpa henti. Ungkapan ini mengajak kita untuk selalu konsisten dalam kebaikan dan ketulusan, tidak hanya sekali-sekali atau saat kita merasa ingin melakukannya saja. Selain itu matahari membawa kehangatan dan keceriaan bagi kehidupan di bumi. Kita diharapkan untuk bisa menyebarkan kebaikan, kehangatan, dan kegembiraan kepada orang-orang di sekitar kita.
Dalam memaafkan dan menutupi aib orang lain jadilah seperti malam
Malam diibaratkan sebagai sesuatu yang menyelimuti dan menutupi, memberikan ketenangan dan kerahasiaan. Maksud dari ungkapan ini adalah pecinta dianjurkan untuk menutupi kesalahan atau aib orang lain, bukan menyebarkannya atau membicarakannya kepada orang lain.
Kita juga diharapkan untuk selalu memberi maaf dan kesempatan pada orang lain untuk memperbaiki diri dan memulai kembali tanpa dihantui oleh kesalahan masa lalu seperti malam yang datang setiap hari memberi kesempatan untuk istirahat dan memulai hari yang baru.
Baca Juga: Penjelasan Imam Nawawi Al-bantani tentang Tiga Ilmu yang Wajib Dipelajari Oleh Setiap Muslim
Dalam kemarahan jadilah seperti mayat
Merupakan sebuah nasihat untuk menahan diri atau tidak bereaksi saat sedang marah. Para pecinta ketika kita merasa marah, mereka tidak melakukan atau mengatakan apa-apa, seperti mayat yang tidak bisa bergerak atau berbicara. Ini bertujuan untuk mencegah pecinta melakukan atau mengatakan hal-hal yang mungkin kita sesali kemudian. Dengan menahan diri saat marah, pecinta memberikan waktu kepada dirinya untuk tenang dan berpikir lebih jernih sebelum mengambil tindakan atau membuat keputusan.
Dalam sederhana dan rendah hati jadilah seperti bumi
Mengandung makna filosofis yang mendalam, ungkapan Ini mengajarkan pecinta untuk bersikap rendah hati dan membumi, bahkan ketika dalam keadaan sederhana. seperti bumi yang tidak pernah membanggakan dirinya, meskipun ia menopang kehidupan dan segala sesuatu di atasnya.
Bumi selalu berada di bawah segala sesuatu, namun ia adalah sumber kehidupan. Sikap rendah hati mengajarkan kita untuk melayani dan memberi manfaat bagi orang lain tanpa harus menonjolkan diri atau mencari pujian.
Bumi tetap kokoh dan tabah menghadapi berbagai perubahan dan tantangan. Begitu juga, kita diajarkan untuk tetap tenang dan teguh dalam kesederhanaan dan kerendahan hati, tanpa tergoyahkan oleh kesulitan atau godaan untuk menjadi sombong.
Dalam toleran jadilah seperti laut
Menggambarkan seseorang yang mencintai memiliki tingkat toleransi yang sangat tinggi. Maksudnya, seperti laut yang luas dan dalam, pecinta memiliki kemampuan untuk menerima perbedaan, bersabar, dan menampung berbagai macam hal tanpa mudah terpengaruh atau terganggu. Laut yang luas bisa menampung banyak hal, mulai dari ikan, kapal, bahkan air sungai yang sudah terpapar kotoran hingga berbagai benda lainnya, menunjukkan bahwa orang yang toleran seperti laut dapat menerima berbagai pandangan, perilaku, dan keadaan tanpa menghakimi atau bereaksi negatif.
Jadilah diri sendiri
Pesan diatas mengandung pesan untuk mengarahkan perhatian dan introspeksi pada diri sendiri daripada memfokuskan pada hal-hal eksternal atau orang lain. Para pecinta bermain dengan perannya masing masing dan tidak melakukan pencitraan. Mereka menyadari hakikat diri dan perannya sebagai seorang hamba dari sang pencipta dan yang selain pencipta dinamakan alam.
Alumni PP. Al-Khoirot Saat ini sedang menempuh pendidikan Program Magister di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta