Cari Muka
Cerpen
Oleh: Zain Akmal
Kelas: X mipa
Pada tahun 2023 di Desa Suka-Suka hiduplah seorang anak bernama Barto. pada tahun ini Barto baru saja lulus dari sekolah menegah yang bernama MTs Sukarega, selain sekolah formal barto juga sekolah disebuah Madrasa Diniyah.
Cerita ini berawal ketika Barto masuk dikelas Madrasah Diniyah, ternyata dia diajar oleh seorang guru yang ternyata merupakan salah seorang guru killer disekolah yang akan dia masuki yaitu MA Hasinuna, disaat itu Barto selalu berbakti dan taaat pada guru tersebut,kesehariaannya berjalan dengan baik, dia selalu patuh pada perintah setiap guru baik di madrasah maupun disekolah formal. Memang itulah kebiasaannya yang sudah diajarkan secara turun temurun dari nenek moyangnya
Beberapa bulan kemudian masuk lah barto ke sekolah MA Hasinuna, di situ barto baru tau bahwa guru yang setiap hari mengajarnya adalah guru killer tersebut. Barto selalu bersikap baik kepada setiap guru. Setiap hari dia selalu patuh kepada semua peraturan, namun beda halnya dengan teman-temannya, di dalam kelasnya, yakni kelas X disaster temannya sangat bervariasi ada tiga golongan aad golongan alim, ada yang biasa-biasa saja dan ada yang bandel. Golongan yang ketiga yang sangat tidak menyukai barto tetapi meskipun begitu barto selalu bergaul pada semua golongan. Dia selalu bermain bersam semua golongan dan ia tidak pernah membedakan antar golongan.
Seperti biasa barto selau mengikuti kegiatan sehari2. Suatu ketika ia bermain2 dengan semua golongan.ketika itu golongan ketiga yang diketuai dasuke berkata”eh…. kamu kalo sekolah biasa2 aja kagak usah sok2 an cari muka ”lalu barto menjawab”maaf ya dasuke aku itu bukan cari muka tapi hanyalah ingin mencari barokah dari para guru dasuke membalas “alah gak sok ngeles deh, kalo cari muka, ya cari muka aja kagak usah sok2 an cari barokah” semenjak kejadian itu barto diberi julukan tholabul wajhi (sebuah nama dari bahasa arab) oleh dasuke.
Hari demi hari berlalu meskipun kelompok dasuke tidak menyukainya dia tetap sabar menjalani kehidupanya, dia juga tetap berteman dengan kelompok tersebut, dia hanya melakukan apa yang dia anggap benar.
Buletin MA Al-Khoirot ditulis dan diterbitkan oleh para siswa tingkat SLTA program Madrasah Aliyah Al-Khoirot. Sebuah lembaga yang terakreditasi (diakui pemerintah) dan berada di bawah Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Lebih detail, klik di sini!
Para siswa MA Al-Khoirot seluruhnya terdiri dari para santri Ponpes Al-Khoirot (PPA). Karena, syarat masuk MA Al-Khoirot adalah menjadi santri di PPA.