Berita Utama Pulangan Santri PP. Al-Khoirot.
Oleh : Azzam Riski Rabbani
Kalas : 9
Pada tanggal 9 September 2023, kami tim redaksi MTs Al-Khoirot telah melaksanakan wawancara singkat bersama narasumber kami, Ust. Fathurrohman, selaku ketua keamanan Ponpes Al-Khoirot. Ust. Fathurrohman lahir pada tanggal 1 September 2001, yang bertepatan di kota Malang. Beliau tinggal di kota Bantur, tapi beliau sekarang menyantri di Ponpes Al-Khoirot.
Berbicara tentang bulan Rabi’ul Awwal ini, kami menanyakan tentang beberapa hal yang akan di persiapkan pada bulan ini.salah satunya yaitu mengenai pulangan santri di Ponpes Al-Khoirot. Sebenarnya pulangan ini sudah rutin dilakukan setiap tahunnya pada bulan Rabi’ul Awwal yang bertepatan saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Pulangan ini bukan liburan, tapi istirahat bagi santri dari kegiatan pondok pesantren seperti sekolah formal, dan sekolah madin, karena jika disebut liburan santri, maka semua kegiatan itu dianggap libur. Mulai dari ngajinya, jamaahnya, dan kedisiplinannya saat berada di pesantren. Maka dari itu, ini dinamakan pulangan santri, bukan liburan santri.” Ujarnya.
Menurut Ust. Fathurrohman selaku ketua keamanan ponpes Al-Khoirot, ada beberapa yang harus di persiapkan disaat pra dan saat pulangan. Pada saat Pra pulangan, ada beberapa kegiatan yang mesti dilakukan. Antara lain, pemeriksaan, pemeriksaan ini mencakup dua hal, yaitu pemeriksaan lemari santri dan rambut santri.
Pertama, pemeriksaan lemari santri. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya barang yang tidak layak dan dilarang untuk santri seperti : komik, rubik, novel, barang elektronik, dan lain-lain. Yang kedua yakni pemeriksaan rambut. Disinio pemeriksaan rambut dilaksanakan dengan tujuan merapikan rambut para santri yang kurang layak, agar disaat pulangan nanti, oleh masyarakat dipandang sebagai santri dengan rambut standar atau normal.
Disaat dua hari sebelum pulangan, surat izin pulang akan dibagikan kepada santri untuk mengisinya. Dan setelah melewati tahap-tahap tadi, santri tinggal menunggu waktu pulangan yang dilaksanakan pada tanggal 23 September. Di hari pulangan santri, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan, yaitu di waktu setelah shubuh, dilaksanakannya tahlil bersama di makam almarhum pengasuh ponpes Al-Khoirot.
Setelah tahlil, akan diadakan kebersihan bersama. Setelah kebersihan bersama, maka dilakukan persiapan pulang seperti : mandi, menyiapkan barang, dan membersihkan kamar. Dan setelah itu, dilaksanakanlah sholat dhuha berjamaah. Selesainya sholat dhuha berjamaah, dikumpulkanlah santri di halaman madrasah untuk pembagian surat izi yang sudah diisi oleh santri. Sebelum membagikan surat pulang, biasanya para asatidz akan memberikan motivasi agar ketika di rumah, santri tetap menjaga status santrinya.
Santri diwajibkan kembali ke pondok tepat waktu, dan ketika kembali, santri wajib membawa surat pulang yang sebelumnya dibagikan. Jikalau ada santri yang kembali tidak tepat waktu, maka dikenakan sanksi berupa denda 1 sak semen atau setara dengan Rp. 50.000.
Untuk santri di daerah malang disaat pulangan harus dijemput oleh walinya untuk mengantisipasi keselamatan santri dan juga pertemuan antara santri putra dan santri putri, untuk santri di daerah luar malang kami sudah menyiapkan korda khusus (kordinator daerah) untuk daerah masing-masing untuk menangani tiket transportasi.
Pasca pulangan banyak sekali santri yang masih terbawa suasana rumah untuk mengatasinya ada beberapa cara yaitu santri harus punya niatan kembali ke pesantren yang kedua menyibkkan diri dengan mengikuti kegiatan pesantren dan yang ketiga sowan (memasrahkan diri) ke makam untuk meminta barokah pendiri pesantern.
Buletin MTs Al-Khoirot ditulis dan diterbitkan oleh para siswa tingkat SLTP program Madrasah Tsanawiyah Al-Khoirot. Sebuah lembaga terakrediasi (diakui pemerintah) yang berada di bawah Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Lebih detail, klik di sini!
Para siswa MTs Al-Khoirot seluruhnya terdiri dari para santri Ponpes Al-Khoirot (PPA). Karena, syarat masuk MTs Al-Khoirot adalah menjadi santri di PPA.
