Catatan Ngaji : Salah Mengartikan antara Roja’ dan Ummiyah
Ngaji KH. Hamid, beliau menjelaskan beberapa ilmu penting…
Dalam kitabnya Imam Ghozali menerangkan bahwa termasuk bentuk husnudzon adalah :
- Waspada akan perbuatan maksiat
- Takut iqob atau hukuman Allah
- Bersungguh-sungguh dalam mengabdi kepada Allah
Banyak sekali dari kita yang salah ataupun lalai dalam mengartikan antara roja’ dan umniyyah. Roja’ adalah pengharapan yang berdasar. Tentunya roja’ itu harapan setelah kita berusaha dengan sungguh-sungguh. Sedangkan umniyyah ialah harapan yang tak didasari dengan usaha yang benar. Ia hanya sebatas angan-angan dan lamunan belaka. Dicontohkan dengan dua orang yang menanam tanaman di sawah. Dia merawat, menjaga, menyiram dan seterusnya. Setelah itu dia mbatin, “semoga tanaman ini kelak panen dengan hasil yang baik dan banyak”.
Sedangkan satunya tidak menanam apapun dan tidak melakukan seperti yang dilakukan orang pertama, kemudian ia mbatin juga, “aku berharap semoga bisa panen yang banyak”. Maka ketahuilah, orang pertama adalah contoh dari sifat roja’. Sedangkan orang kedua adalah contoh dari sifat umniyyah.
Orang pertama akan menuai hasil dari apa yang selama ini ia usahakan. Sedangkan orang kedua akan menuai kehampaan dan kesia-siaan belaka.
Dari kisah tersebut, kita bisa ambil pelajaran dengan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari kita. Baik dalam hal ibadah, ngaji, ngajar, ngontrol, ngabdi dll-nya.
Apa yang kita tanam, itulah yang kelak kita panen.
Dan pengajian tadi ditutup dengan sebuah maqolah :
ترجو النّجاة و لم تسلك مسالكها
إنّ السّفينة لا تجري علی اليبس
“Kau mengharapkan keselamatan tapi kau tak menempuh jalannya. Ketahuilah sesungguhnya perahu itu tidak berlayar diatas daratan”
Simak Videonya