KeislamanTerjemahan Kitab

Terjemahan Tafsir Ayat Ahkam: Penjelasan Tentang Bacaan Ta’awudz

تفسير الاستعاذة
Penjelasan Tentang Bacaan Ta’awudz

قال تعالى : (فإذا قرأت القرآن فاستعذ بالله من الشيطان الرجيم)

أعوذ : أستجير وألجأ، يقال : عذت بفلان، واستعذت به، قال تعالى : (وإني عذت بربي وربكم أن ترجمون) أي التجأت واستجرت به

Allah Ta’ala berfirman : “jika kamu membaca Al-Qur’an hendaklah meminta perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”.

Kata ‘saya berlindung’ : sinonim (muradif) nya adalah أستجير وألجأ bermakna sama-sama berlindung. Dikatakan: saya berlindung kepada fulan. Allah Ta’ala berfirman: “Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu agar kamu tidak melempar”. Yakni, التجأت واستجرت به (aku memohon perlindung kepada-Nya)

قال في اللسان : عاذ به، عوذاً، وعياذاً لجأ إليه واعتصم، وفي الحديث : أن النبي متزوج امرأة من العرب، فلما أدخلت عليه قالت : أعوذ بالله منك، فقال لها : لقد عذت بمعاذ فالحقي بأهلك، أي قد لجأت إلى ملجأ و لذت بملاذ.

Menurut kamus al-Lisan : diambil dari akar suku kata “mujarad” dari fiil madhi عاذ dan masdar عوذاً, عياذاً yang berarti memohon pertolongan. Dan, di dalam sebuah hadis: “Sesunggunhnya nabi adalah orang yang menikahi seorang wanita dari kalangan Arab. Ketika ia masuk menemui nabi, lalu ia berkata: ‘aku berlindung kepada Allah darimu.’ Kemudian nabi berkata: ‘sungguh engkau telah berlindung kepada tempat perlindungan. Kembalilah kepada keluargamu.’ Maksudnya, engkau telah berlindung kepada tempat yang layak untuk berlindung.”

الشيطان : المتمرد العاتي، وهو مشتق من (شطن) بمعنى بعد، يقال : شطنت داره أي بعدت، وبئر شطون أي بعيدة القعر

Kata ‘setan’ : memiliki arti yang suka memberontak, yang zalim. Kata tersebut turunan dari suku kata Syathana ( شطن ) yang berarti jauh (بعد ). Dikatakan: rumahnya jauh, yakni jauh tempat tinggalnya. Dan, sumur yang dalam dasarnya, yakni lubangnya jauh (sumur yang amat dalam dasarnya).

قال القرطبي : وسمي الشيطان (شيطاناً) لبعده عن الحق وتمرده، وذلك لأن كل عات متمرد، من الجن، والإنس، والدواب، شيطان

Menurut imam Al-Qurthubi : alasan dinamai dengan nama ‘setan’ karena jauhnya dari kebenaran dan pemberontakannya. Oleh sebab itu, semua yang zalim serta memberontak, baik dari kalangan jin, manusia, dan hewan adalah setan.

قال جرير :

أيام يدعوني الشيطان من غزل  #  وهن يهويني إذ كنت شيطانا

Imam Jarir berkata dalam syairnya :

Hari-hari setan memanggilku lewat rayuan # dan mereka (para wanita) mengagumiku ketika aku seperti setan.

والشيطان ليس مختصاً بالحن، بل يطلق على الإنس، قال تعالى : شياطين الإنس والجن .. ويروى أن (عمر) ركب على حمار فتبختر به فقال : أنزلوني ، فإنما أركبتموني على شيطان

Definisi setan tidak sebatas jin saja, tetapi juga dapat diberlakukan untuk manusia. Allah Ta’ala berfirman: “Setan-setan dari kalangan manusia dan jin….”

“Diriwayatkan  bahwasannya Umar bin Khattab menaiki seekor keledai, lalu ia berjalan dengan angkuh di atasnya. kemudian Umar berkata: ‘Turunkan aku, sesungguhnya kalian telah menaikkanku di atas setan.’”

الرجيم : معناه المرجوم، فهو (فعيل) بمعنى (مفعول) يقال : عين كحيل، أي مكحول، وكف خضيب، أي محضوب، ورجل لعين أي ملعون

Kata ‘rajim’: maknanya adalah yang dilempari batu. Formatnya mengikuti wazan isim fail (subjek) tetapi maknanya mengikuti wazan isim maful (objek/kata benda pasif). Dikatakan: mata yang dicelaki, telapak tangan yang diwarnai, dan laki-laki yang dilaknat.

قال القرطبي : وأصل الرجم : الرمي بالحجارة، والرجم يأتي بمعنى القتل، واللعن، والطرد، والشتم، وقد قيل هذا كله في قوله تعالى : لن لم تنته يا نوح لتكونن من المرجومين.

فالشيطان مرجوم لأنه ملعون ومطرود من رحمة الله عز وجل

Menurut imam Al-Qurthubi : asal kata “al-Rajm” الرجم adalah al-Ramyu yang berarti melempar dengan batu. Dan, kata tersebut juga memiliki makna membunuh, melaknat, mengusir, dan mengutuk atau mencaci maki. Sebagian pendapat ada yang mengatakan, semua ini telah dikatakan sehubungan dengan firman Allah Ta’ala: ‘Sungguh jika engkau tidak berhenti, wahai Nuh, niscaya engkau akan termasuk orang-orang yang dilempari batu.’

Maka setan itu dilempari batu karena dia adalah makhluk yang dilaknat dan diusir dari rahmat Allah Yang Maha Mulia.

والمعنى : أستجير، وألجأ إلى الله، وأعتصم به، من شر الشيطان العاتي المتمرد، الذي يريد أن يغويني ويضلني، وأحتمي بالخالق السميع العليم من همزه، ولمزه، ووساوسه، فلا يدفع غني شره وضره إلا الله رب العالمين.

Maknanya : aku meminta perlindungan, aku berlindung kepada Allah, dan memohon pertolongan kepada-Nya dari keburukan setan yang bertindak zalim serta menentang, makhluk yang hendak menggodaku dan menyesatkanku. Dan, aku mencari perlindungan kepada Pencipta Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dari bisikannya, ejekannya, dan godaannya. Maka kekayaan keburukan dan kesesatannya tidak dapat dihindari kecuali atas izin Allah, Tuhan yang menguasai seluruh alam.

+ posts

Santri asal Bandung, namun lebih lama hidup di kotanya orang. Lebih tepatnya, pada pertengahan tahun 2016, ia berunjuk gigi di hadapan publik dengan keberadaannya di ujung timur pulau Jawa.

Soal sekarang, Alhamdulillah masih duduk di bangku yang tidak umumnya orang duduki. Maksudnya, status masih pelajar tingkat Ma'had Aly di Pondok Pesantren Al-Khoirot dan belum menikah.

Kebetulan, dia juga sedang menempuh studi S1 di Universitas Al-Qolam Malang, jika malas baca bisa disingkat menjadi UQM, begitu katanya.

Itu saja mungkin, selebihnya bisa berkunjung ke rumahnya.

Fauzan Taqiyuddin

Santri asal Bandung, namun lebih lama hidup di kotanya orang. Lebih tepatnya, pada pertengahan tahun 2016, ia berunjuk gigi di hadapan publik dengan keberadaannya di ujung timur pulau Jawa. Soal sekarang, Alhamdulillah masih duduk di bangku yang tidak umumnya orang duduki. Maksudnya, status masih pelajar tingkat Ma'had Aly di Pondok Pesantren Al-Khoirot dan belum menikah. Kebetulan, dia juga sedang menempuh studi S1 di Universitas Al-Qolam Malang, jika malas baca bisa disingkat menjadi UQM, begitu katanya. Itu saja mungkin, selebihnya bisa berkunjung ke rumahnya.