Kasus Bullying di Pesantren! Kok bisa? Begini cara mensikapinya
Kasus Bullying di Pesantren! Kok bisa? Begini cara mensikapinya
Bullying atau perundungan adalah perilaku agresif yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok terhadap individu lain yang dianggap lebih lemah, dengan tujuan menyakiti, merendahkan, atau mengitimidasi. Kasus Bullying tidak hanya terjadi di sekolah umum saja loh! Bahkan pondok pesantren pun yang menjadi lembaga Pendidikan islam yang berfokus pada Pendidikan spiritual dan pembentukan moral, fenomena bullying ini bisa tetap terjadi bahkan dalam lingkungan yang diharapkan mampu memberikan contoh teladan dalam hal kedisiplinan dan saling menghargai.
Lah kok bisa kasus bullying muncul dipesantren? Menurut artikel Power and Control in Bullying: The Role of Peer Relationships oleh Juvonen dan Gross menjelaskan bagaimana bullying sering terjadi karena adanya ketidak seimbangan kekuatan dalam hubungan korban dan pelaku bullying. Sehingga dari penelitian ini kita harus membangun hubungan yang sehat dan egaliter (tidak ada perbedaan) antar individu untuk menguranginya terjadi Bullying.
Nah sebagai orang tua harus memberikan perhatian ekstra terhadap kondisi anak Ketika dipesantren. Dengan cara membangun komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak, sehingga anak merasa aman dan nyaman Ketika bercerita mengalami bullying.
Peran teman sebaya bisa membengaruhi loh! Baik itu mendukung para korban atau bahkan memperburuk bullying dengan memperburuk situasi. Perlu diingat karena kadang-kadang para perilaku bullying merasa didukung oleh kelompoknya, yang mana membuat pelaku menjadi agresif dan percaya diri. Nah oleh sebab itu kita harus selektif dalam memilih pertemanan.
Pesantren harus bisa mengimplementasikan langkah-langkah pencegah bullying yang lebih konkrit. Semisal dengan melibatkan ustadz/ustadzah kedalam sesi konseling yang lebih mendalam dan juga dengan kegiatan yang mengedepankan kerja sama antar santri sehinga memperkuat ikatan sosial.
Opini menurut saya yang masih status santri menanggulangi bullying di pesantren membutuhkan keterlibatan aktif semua pihak seperti; orang tua, pihak pesantren, dan bahkan teman sebaya. Dengan membangun kerja sama dan komunikasi secara terbuka akan saling menghargai, memberikan dukungan emosional, serta memberikan aturan yang tegas namun bijaksana. Pada akhirnya keterlibatan ini menciptakan lingkungan yang nyaman dan suportif sebagai kunci terhindar terjadinya bullying dan memastikan setiap santri merasa aman dan dihargai
Penulis :
Almaniatu Inda Rahmania dan Muhammad Husni
MasyaAllah sangat berguna untuk pembekalan Anak2,, sesuai dg saya yg mengajar di ponpes,, trimakasih .. 🥰