Tips Rahasia Laris Berjualan Di E-Commerce Untuk Pemula
Tips Rahasia Laris Berjualan Di E-Commerce Untuk Pemula (Based On The Writer’s Experience)
Berjualan di e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia merupakan bisnis yang paling realistis bagi perintis UMKM saat ini karena kebiasaan masyarakat yang memilih untuk membeli barang online daripada offline.
Namun banyak dari kalangan seller pemula yang menyerah di tengah jalan karena tak kunjung ada penjualan, sebabnya tak lain adalah kalah saing dengan kompetitor dan tidak mengetahui tips yang harus dilakukan oleh seller pemula.
Kali ini penulis membagikan tips sukses berjualan di e-commerce berdasarkan pengalaman penulis yang sudah berbisnis 4 tahun di e-commerce. Ini adalah step-by-step yang tidak boleh dilewatkan seller pemula.
1. Sebelum Memulai, Lakukan 3R (Riset Produk, Riset Harga, Riset Kompetitor)
Riset produk artinya memilih dan meneliti apa produk yang akan kamu jual. Memilih produk merupakan hal paling krusial dalam memulai berjualan karena akan menentukan mau dibawa kemana brand kamu kedepannya.
Setelah memilih produk lakukan riset harga sebelum menjualnya. Carilah produk yang sama di e-commerce dan kumpulkan data-data harganya, lalu tentukan harga produk kamu. Sebagai pemula, jangan sampai harga yang kamu tentukan di atas harga pasar, karena persaingan harga di e-commerce sangat ketat. Fokuslah menarik penjualan dahulu, bukan profit.
Yang tak kalah penting juga adalah riset kompetitor. Carilah seller yang menjual produk yang sama, pelajari apa yang membuat produk mereka bisa laris kemudian bisa diadopsi ke produkmu.
2. Buatlah Produkmu Terkesan Profesional
Pembeli di e-commerce sangat pemilih terhadap produk yang akan dia beli. Jika produk yang akan dia beli tidak meyakinkan, maka dia akan pindah ke toko lain. Inilah hal yang paling sering dilewatkan oleh pemula, seringkali hanya asal menjual.
Buatlah judul yang bagus, lengkapi deskripsi produk, pasang foto produk yang jernih, jika perlu buat desain yang bagus (bisa di Canva). Jangan lupa fast response jika ada pembeli yang tanya, dan balas dengan sopan dan profesional.
3. Fokuslah Dongkrak Penjualan Dan Jangan Fokus Pada Profit
Bisnis adalah investasi. Orang berbisnis harus siap rugi di awal merintis, karena harus fokus di marketing, bisa dengan iklan, endorse, kerjasama dengan affiliator, atau jika modalnya sedikit cukup marketing door-to-door dengan menawarkan ke teman atau ke medsos kemudian arahkan ke link toko e-commerce kamu.
Baca juga : Mengisi Waktu Luang dengan Membuat Crochet
4. Dongkrak Rating Toko Untuk Membangun Brand
Ini adalah step paling inti dan tidak boleh dilewatkan oleh seller pemula. Ketika rating toko masih sedikit, pembeli akan ragu untuk membeli produk, sebaliknya jika rating toko sudah banyak maka pembeli akan yakin untuk membeli produk.
Kembali pada poin 3, maka fokuslah untuk ngiklanin produk dengan cara yang kamu pilih, meskipun hanya 1 atau 2 pembeli yang checkout tetaplah ngiklan sampai rating toko banyak terkumpul.
Kalau rating toko sudah terkumpul banyak maka usaha ngiklan kita akan semakin mudah, pembeli akan cepat yakin untuk checkout ketika melihat produk kita.
5. Atur Brand Positioning Dan Target Pasar Spesifik
Pernahkah kita melihat iklan sabun mandi yang punya target pasar yang berbeda-beda?
Kalau kita butuh sabun yang menghilangkan kuman? Ya ke Dettol. Kalau kita butuh sabun kecantikan? Ya ke Lux. Kalau kita butuh sabun yang wangi? Ya ke Harmony.
Tapi apakah sabun Lux dan Harmony tidak bisa menghilangkan kuman? Ya bisa banget. Pada dasarnya fungsi sabun itu sama, yaitu menghilangkan bakteri.
Yap, itulah brand positioning untuk dapat target pasar yang spesifik.
Dengan menentukan target pasar yang tepat dapat memudahkan kita untuk mendapatkan pembeli.
Sebagai contoh kita bisa menerapkan ini pada produk makanan, misal “Basreng ini cocok banget untuk teman nyemil mahasiswa yang lagi ngerjain tugas”.
Moh Zainul Wafa, asal Banyuwangi. Suka beropini lepas. Sedang menempuh studi di UIN Yogyakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Alumni PP Al-Khoirot Malang.