ArtikelPendidikan

Topik Tulisan dan Motivasi Senang Menulis

Topik Tulisan dan Motivasi Senang Menulisse

Keinginan untuk menulis sudah ada. Itu sudah merupakan modal penting. Bacaan buku sudah lumayan. Ini juga tidak kalah penting. Namun masih terjadi kebingungan dalam hati tentang apa yang mau ditulis.

Padahal, topik tulisan sangat banyak dan beraneka ragam. Modal terpenting adalah passion atau rasa senang dan diikuti oleh semangat yang tinggi. Bagaimana kalau belum ada rasa senang? Paksakan diri untuk menulis sebagai proses menuju “menulis karena senang”. Tresno jalaran soko kulino. Rasa cinta akan muncul karena terbiasa.

Seperti diketahui, ada dua jenis tulisan yaitu fiksi dan non-fiksi. Kedua jenis tulisan itu dapat dimuat di alkanews. Kedua tipe tulisan juga diakui sebagai karya tulis.

Daftar isi

  1. Topik Tulisan Non-Fiksi (Ilmiah)
  2. Topik Tulisan Fiksi
  3. Motivasi Menulis
  4. Ceramah vs Tulisan, Mana yang Lebih Berpengaruh?
  5. Cara mengirim artikel ke alkanews

1. Topik Tulisan Non Fiksi

Ada banyak ragam tulisan non-fiksi yang bisa dijadikan awal berlatih menulis. Mulailah dari yang termudah menurut Anda.

  1. Terjemah kitab. Terjemah kitab dapat dilakukan dengan beberapa model sebagai berikut:
    1. Terjemah seluruh kitab.
    2. Terjemah tematik. Yaitu menterjemah sebagian isi kitab. Misalnya, menterjemah kitab Raudah Al-Talibin khusus topik taharah saja. Terjemah profil tokoh Islam klasik dari kitab Siyaru A’lamin Nubala’ dengan memilih salah satu tokoh tertentu terutama yang belum dikenal. (Kitab-kitab klasik lain dari berbagai bidang studi dapat diakses, dibaca dan didownload, dalam bentuk pdf di situs archive.org)
  2. Terjemah dan ringkasan. Menerjemah kitab besar dan kemudian diringkas ini banyak dilakukan oleh para ulama terdahulu. Seperti kitab Minhajut Talibin karya An-Nawawi, dll. Misalnya, kitab bisa menerjemah kitab Al-Fiqh ala Al-Madzahib al-Arba’ah karya Al-Jaziri tetapi dalam versi ringkasannya saja dan dibatasi pada masalah ibadah.
  3. Terjemah buku dari bahasa asing lain seperti dari Bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Jerman, Italia, Persia, Turki, Urdu, dan lain-lain.
  4. Mengutip satu atau dua ayat Al-Quran dan menjelaskannya dengan mengutip satu kitab tafsir atau lebih.
  5. Membahas satu hadis dan menjelaskannya dengan merujuk pada satu syarah hadits atau lebih.
  6. Membahas masalah dan menawarkan solusi.
  7. Memaparkan profil lembaga. Baik lembaga pendidikan formal (sekolah atau universias/ sekolah tinggi) atau non-formal (pesantren, madrasah diniyah).
  8. Memaparkan profil tokoh. Mulai dari tokoh agama, ustadz, mubaligh, kyai, guru ngaji, dan lain-lain.
  9. Wawancara tokoh yang menginspirasi di berbagai bidang.
  10. Menanggapi tulisan lain atau menanggapi ucapan atau pendapat orang lain. Baik yang sedang viral atau tidak.


2. Topik Tulisan Fiksi dan Sastra

  1. Puisi
  2. Pantun
  3. Cerpen
  4. Cerita bersambung
  5. Novel

Intinya, dengan banyaknya topik yang bisa dijadikan bahan tulisan, maka menulis itu tidak sulit. Bahkan sangat mudah. Terutama bagi kita, para santri, yang sudah memiliki kemampuan bahasa Arab klasik dan modern.

3. Motivasi Menulis

Orang yang berpendidikan minimal S1 dengan mudah akan mengerti betapa pentingnya menulis. Begitu juga, para santri yang sudah menbaca banyak kitab kuning karya para ulama klasik. Yang menjadi masalah sebenarnya hanya ada dua: minder dan semangat rendah. Bagi yang termasuk golongan terakhir ini, berikut beberapa motivasi yang akan membuat Anda lebih semangat menulis dan memiliki rasa percaya diri yang stabil:

  1. Menulis dengan terpaksa dan memaksa adalah proses yang harus dijalani menuju tahap menulis dengan senang dan cinta.
  2. Menulis dengan rasa penuh minder dan tidak percaya diri adalah tahapan yang harus dilalui menuju tahapan menulis dengan penuh rasa percaya diri namun tetap rendah hati.
  3. Menulis tidak perlu sempurna, karena tulisan yang buruk adalah bagian dari kesempurnaan.
  4. Menulis adalah proses pembelajaran tanpa henti sebagaimana proses menuntut ilmu itu sendiri.
  5. Memperluas jangkauan dakwah.
  6. Menulis adalah seperti perjalanan hidup yang seperti lari maraton. Tidak perlu terburu-buru mencapai hasil yang dicapai penulis terkenal. Karena, memulai menulis itu sendiri adalah bagian dari keberhasilan.
  7. Apabila ingin diingat setelah mati, pilihannya hanya dua: menulis sesuatu yang pantas dibaca atau berbuat sesuatu yang pantas ditulis.


Ceramah vs Tulisan, Mana lebih Berpengaruh?

Mana yang lebih kuat pengaruhnya antara orasi atau ceramah dengan tulisan atau buku? Keduanya memiliki plus dan minusnya. Berikut di antaranya:

  1. Keduanya adalah alat komunikasi yang paling efektif untuk mencapai tujuan apapun. Termasuk untuk berdakwah, bisnis, politik atau sosial.
  2. Dalam jangka pendek, umumnya penceramah lebih kuat dan lebih cepat mencapai popularitas dibanding buku; akan tetapi pengaruh penulis lebih awet dan bisa eksis jauh setelah meninggalnya penulis. Kitab-kitab kuning yang kita baca hari ini ditulis puluhan abad yang lalu sementara orasi akan hilang pengaruhnya bersamaan dengan meninggalnya sang penceramah. Begitu juga buku-buku klasik karya para ilmuwan, saintis, filosof terdahulu yang masih berpengaruh sampai saat ini walaupun penulisnya sudah wafat.
  3. Pidato memerlukan talenta khusus sedangkan menulis tidak memerlukan bakat. Yang penting memiliki ketekunan dan rasa senang (passion) untuk berkarya.
  4. Penulis, terutama penulis buku ilmiah, lebih diakui dari segi kedalaman ilmunya dibanding penceramah. Karena ceramah itu umumnya tidak memerlukan kedalaman ilmu untuk meakukan aktivitas ceramahnya.

    Cara mengirim tulisan ke alkanews.com
  5. Kirim tulisan ke Whatsapp 085730748788, lengkap dengan biodata diri.
  6. Tulisan dapat berupa artikel ilmiah, refleksi, opini (non-fiksi) atau puisi, cerpen, novel (fiksi/sastra).
  7. Lebih detail klik di sini.
Ahmad Fatih Syuhud
Website | + posts

A Fatih Syuhud; adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Penulis masalah Islam, pendidikan, pesantren dan politik. Tulisan opininya yang pernah dimuat di Kompas, Republika, dan lain-lain sudah dibukukan dengan judul, Islam dan Politik: Sistem Khilafah dan Realitas dunia Islam. Catatan Harian-nya di fatihsyuhud.com (dalam Bahasa Inggris) pernah dinobatkan Majalah Tempo (edisi 6 Agustus 2006) sebagai #1 dari 10 Penulis Blog Terbaik. Di Al-Khoirot mengajar kitab berikut: Tafsir Jalalain, Sahih Bukhari, Al-Umm, Muhadzab, Fathul Wahab, Iqna' dan Ibanah al-Ahkam.. Buku-buku yang sudah terbit dapat dilihat di Google Play Store.

A. Fatih Syuhud

A Fatih Syuhud; adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Penulis masalah Islam, pendidikan, pesantren dan politik. Tulisan opininya yang pernah dimuat di Kompas, Republika, dan lain-lain sudah dibukukan dengan judul, Islam dan Politik: Sistem Khilafah dan Realitas dunia Islam. Catatan Harian-nya di fatihsyuhud.com (dalam Bahasa Inggris) pernah dinobatkan Majalah Tempo (edisi 6 Agustus 2006) sebagai #1 dari 10 Penulis Blog Terbaik. Di Al-Khoirot mengajar kitab berikut: Tafsir Jalalain, Sahih Bukhari, Al-Umm, Muhadzab, Fathul Wahab, Iqna' dan Ibanah al-Ahkam. . Buku-buku yang sudah terbit dapat dilihat di Google Play Store.