Perjalanan Panjang Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia
Perjalanan Panjang Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia
Shin Tae-yong tampaknya memiliki takdir untuk menciptakan sejumlah pencapaian bersama tim nasional Indonesia, mulai dari rekor kontrak terlama hingga prestasi yang berpotensi membuat namanya terukir dalam sejarah sepakbola nasional.
Rekor pertama yang dimiliki oleh Shin Tae-yong adalah sebagai pelatih Indonesia dengan masa jabatan terpanjang sejak pergantian milenium. Setelah Nandar Iskandar digantikan setelah membawa Aji Santoso dan tim ke final Piala AFF 2000, Shin Tae-yong menjadi pelatih penuh waktu. Sejak saat itu, timnas Indonesia melalui 18 pelatih berbeda dari berbagai negara, termasuk 10 pelatih tetap dan 8 pelatih interim.
Dibandingkan dengan pelatih sebelumnya, seperti Benny Dollo, Ivan Kolev, dan Alfred Riedl, Shin Tae-yong memiliki durasi kontrak yang signifikan. Kontrak awalnya pada 28 Desember 2019 berlangsung selama 4 tahun, yang merupakan durasi yang belum pernah dialami oleh pelatih timnas pada abad ke-21.
Meski memiliki rekor terpanjang sejak pergantian milenium, Shin Tae-yong masih belum mencapai rekor pelatih terlama, yang dipegang oleh Antun “Tony” Pogacnik yang melatih timnas Indonesia selama lebih dari 9 tahun.
Prestasi Shin Tae-yong bukan hanya dari sisi durasi kontrak, tetapi juga terlihat dari peningkatan performa timnas Indonesia di lapangan. Posisi FIFA timnas Indonesia meningkat dari peringkat ke-173 pada saat Shin Tae-yong ditunjuk pada Desember 2019 menjadi ke-146 pada Desember 2023.
Shin Tae-yong juga mencatatkan rekor sebagai pelatih timnas pertama yang berhasil meloloskan tiga tim sekaligus ke putaran final Piala Asia, yaitu tim senior, tim Indonesia U-20, dan U-23. Semua kualifikasi ini dicapainya dengan sukses.
Namun, tidak semua pencapaian Shin Tae-yong bersifat positif. Pada Piala Asia 2023, Indonesia mengalami kekalahan dalam pertandingan pembuka fase grup, yang merupakan kekalahan pertama dalam sejarah partisipasi Indonesia di Piala Asia. Meski demikian, prestasi ini tidak mencerminkan kegagalan, tetapi lebih kepada ketidakberuntungan, seperti yang terjadi pada tim U-20 yang tersingkir karena perbedaan produktivitas gol.
Shin Tae-yong masih memiliki peluang untuk mencatatkan prestasi positif lebih lanjut di Piala Asia 2023. Jika berhasil mengakhiri turnamen sebagai peringkat ketiga dalam klasemen grup, hal ini akan menjadi pencapaian tambahan yang luar biasa. Selain itu, kemenangan atas Vietnam pada pertandingan berikutnya juga dapat menjadi awal dari rekor baru, yaitu kemenangan pertamanya atas Vietnam di level senior.
Tetapi, pertanyaannya kini adalah rekor mana yang akan dicatatkan oleh Shin Tae-yong selanjutnya? Hanya waktu yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Baca juga : Bukan Messi atau Ronaldo, Ini The Real GOAT menurut Coach Justin Sebenarnya