Metaverse Menurut Kacamata Fiqh
Deskripsi Masalah
Metaverse kembali ramai diperbincangkan di media sosial. Hal tersebut berkenaan dengan Arab Saudi yang menghadirkan pengalaman menyentuh hajar aswad di metaverse, yakni melalui virtual reality. Banyak pihak secara virtual mendatangi tempat suci umat Islam tersebut, sekaligus ada yang mengatakan bisa digunakan sebagai ibadah seperti haji, umrah atau tawaf mengelilingi kakbah. Metaverse Kakbah ini disebut “Inisiatif Batu Hitam Virtual” di mana pengguna dapat melihat Hajar Aswad secara virtual, bisa berjalan-jalan di area Masjidi Haram dan tentu saja di sekitaran Kakbah di Masjidl Haram.
Sebenarnya, metaverse bukanlah ide baru. Sebelumnya, metaverse juga sempat ramai ketika Facebook mengubah nama menjadi Meta yang merupakan ambisi untuk menjadi penggerak utama Metaverse. Bahkan Microsoft juga pernah menyebut metaverse sebagai alasan untuk mengakuisisi pengembang game Activision Blizzard seharga $ 68,7 miliar. Tak hanya itu, Google juga tengah mengerjakan teknologi terkait metaverse selama bertahun-tahun. Begitupun dengan Apple memiliki perangkat terkaitnya sendiri dan sedang dalam pengerjaan.
Sumber : https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/09/183100565/ramai-soal-hajar-aswad-kabah-di-metaverse-apa-itu-metaverse-?page=all
Pertanyaan
Bagaimana hukum pemanfaatan metaverse sebagai pelaksanaan ibadah haji?
Jawaban
Pelaksanaan ibadah haji di metaverse tidak sah karena tidak memenuhi rukun haji yang mana tidak sah jika thowaf dilaksanakan di luar masjidil haram selain itu ketika wuquf seseorang yang melaksanakan ibadah haji wajib hadir di arafah.
Makna hadir dalam konteks wuquf di sini adalah secara fisik orang yang melaksanakan ibadah haji harus berada di tempat yang dimaksud (dalam hal ini arafah).
Dalam Mu’jam al-Ma’ashiroh
حضور : حُضور2 [جمع]: مف حاضِر: أشخاص موجودون في مكان لحضور حدث مُعيّن أو لهدف مُعيّن “تسلَّم السادة الحضور خُطّة المشروع”.
Referensi
العزيز شرح الوجيز
قال الرافعي: يَجِب ألا يوقع الطَّوافَ خَارجُ المسْجِدِ، كما يجب أن لا يوقعه خَارجَ مَكَّةَ وَالحَرَم، ولا بأس بالحائل بين الطائف والبيت، كالسِّقَايَةِ والسَّوَارِي، ولا بكونه في أخريات المَسْجِدِ وَتَحْتَ السَّقْفِ، وعلى الأرْوِقَةِ والسُّطُوحِ، إذا كان البيت أرفع بِنَاءً على مَا هُوَ اليومَ، فإن جعل سَقْفَ المَسْجِدِ أَعْلَى فقد ذكر في “العدة” أنه لا يجوز الطواف على سَطْحهِ، ولو صَح هذا لزم أن يقال: إذا انهدمت الكعبة والعياذ باللهِ لم يصح الطواف حول عرصتها، وهو بعيد، ولو اتسعت خطة المسجد اتسع المَطَاف، وقد جعلته العباسية أوسع مما كان في عَصْرِ رسول الله صلى الله عليه وسلم
قد ذكرنا انه يستحب القرب من الكعبة بلا خلاف واتفقت نصوص الشافعي والاصحاب على انه يجوز التباعد ما دام في المسجد واجمع المسلمون على هذا واجمعوا على أنه لو طاف خارج المسجد لم يصح
روضة الطالبين و عمدة المفتين
الْمُعْتَبَرُ فِيهِ الْحُضُورُ بِعَرَفَةَ لَحْظَةً، بِشَرْطِ كَوْنِهِ أَهْلًا لِلْعِبَادَةِ، سَوَاءٌ حَضَرَهَا وَوَقَفَ، أَوْ مَرَّ بِهَا. وَفِي وَجْهٍ: لَا يَكْفِي الْمُرُورُ الْمُجَرَّدُ، وَهُوَ شَاذٌّ. وَلَوْ حَضَرَ بِهَا، وَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّهَا عَرَفَةٌ، أَوْ حَضَرَ مُغْمًى عَلَيْهِ، أَوْ نَائِمًا، أَوْ دَخَلَهَا قَبْلَ وَقْتِ الْوُقُوفِ، وَنَامَ حَتَّى خَرَجَ الْوَقْتُ، أَجْزَأَهُ عَلَى الصَّحِيحِ. وَفِي الْجَمِيعِ وَجْهٌ: أَنَّهُ لَا يُجْزِئُهُ. قَالَ فِي التَّتِمَّةِ: هُوَ مَبْنِيٌّ عَلَى أَنَّ كُلَّ رُكْنٍ مِنْ أَرْكَانِ الْحَجِّ يَجِبُ إِفْرَادُهُ بِالنِّيَّةِ. قُلْتُ: الْأَصَحُّ عِنْدَ الْجُمْهُورِ: لَا يَصِحُّ وُقُوفُ مُغْمًى عَلَيْهِ. – وَاللَّهُ أَعْلَمُ
Baca juga: Bagaimana jika puasa sunnah dibarengkan dengan qodho Ramadhan?
Bahtsul Masail adalah kegiatan ilmiah keislaman dalam memberi solusi atas permasalahan aktual keseharian di tengah masyarakat dengan merujuk pada literatur Islam klasik dan kontemporer dalam bidang kajian fikih Syafi'iyah khususnya dan fikih mazhab empat secara umum.
Aktivitas ini dilakukan seminggu sekali yang diikuti oleh santri senior Al-Khoirot mulai dari kelas Madin tingkat Ibtidaiyah (kelas 5 dan 6), tingkat Tsanawiyah dan Ma'had Aly. Hasil pembahasan selalu diterbitkan secara mingguan dalam bentuk Buletin (newsletter) untuk memberi manfaat pada umat Islam secara lebih luas.
Pembaca situs ini dapat mengajukan pertanyaan keagamaan aktual untuk dibahas bersama. Kirim pertanyaan via WA ke : 0858-9544-2276