Umum

Merajut Mimpi

Oleh : Keisha Qonififatun Nabaha

Petualangan menggapai mimpi di Pondok Pesantren. Aku adalah anak Perempuan pertama dari 2 bersaudara dikeluargaku. Saat ini aku Tengah menduduki bangku kelas 2 madrasah tsanawiyah. 2 tahun berjalan, kulalui sendiri. Di penjara suci, tanpa naungan keluarga kecilku yang selalu menemaniku. Sedih, tetapi aku bersyukur karena disini aku merasa jauh lebih terjaga dari bahayanya dunia luar yang Tengah dilanda dengan kemerosotan akhlaq.

Orang tua mengantarkanku ke pesantren agar aku dapat lebih mendalami ilmu agama disertai dengan perbaikan akhlak. Karena, difase saat ini, Di saat dunia sedang tidak baik-baik saja, akhlak terlihat seperti barang yang sudah sangat tidak berharga, bahkan ia dibuang dari kehidupan bermasyarakat.

Aku sangat ingin membuat kedua orang tuaku bangga.

Aku bercita-cita ingin menjadi seorang ustadzah, Dokter psikologi, Hafidzah al-qur’an 30 juz, Vokalis, Penulis dan juga menjadi seorang pendakwah.

Sangat banyak bukan?

Memiliki banyak Impian tentu tidak memungkinkan untuk  hanya berleha-leha saja. Karena keberhasilan tidak akan didapat dengan jasad yang bermalas-malasan.

Alasan yang membuatku ingin menjadi seorang penulis adalah karena aku sangat hobi membaca buku, terutama buku yang berisi motivasi dan Pelajaran agama. Disaat aku membaca, aku mendapatkan banyak sekali pengetahuan baru dan itu sangat menyenangkan.

“Membacalah maka kamu akan mengenal dunia”

“Menulislah maka kamu akan dikenal dunia”

Membaca sering aku lakukan di pesantren Ketika mendapati jam kosong. Karena salah satu cita-citaku ingin menjadi seorang penulis, setiap aku memiliki waktu luang, aku belajar mencoba sedikit demi sedikit untuk merangkai kata, juga dibantu dengan membaca buku-buku tentang unsur jurnalistik.

Walaupun kemampuan menulisku belum terlalu baik dan rapi, aku akan selalu menikmati semua proses ini.

“Kemiskinan (harta) jangan sampai membuat kita miskin cita-cita”

-dawuh guru saya-

Memiliki banyak cita-cita tentu juga harus disertai dengan usaha yang tak kalah hebat. Tirakat, belajar mandiri, belajar mengatur waktu, belajar mencintai dan memahami diri sendiri. Karena, tidak semua orang bisa menerima keluh kesah yang kita curahkan seperti ayah dan bunda dirumah.

Di pesantren, aku tidak hanya belajar untuk mencari ilmu, tetapi juga belajar untuk mengamalkan ilmu, belajar untuk menyikapi kehidupan yang tak selalu baik-baik saja. Di ajari bahwa patuh kepada guru lah yang mengantarkan kita hidup Bahagia. Dan di pesantrenlah aku dapat mewujudkan Sebagian cita-cita kecilku.

“Pengalaman adalah guru terbaik” Semua pengalaman yang aku dapat dipesantren menjadi guru hebat dalam hidupku. Karena semua pengalaman dipesantren, aku mengerti bahwa hidup bukanlah hanya tentang kebahagiaan, tetapi perjuangan, tangisan dan Syukur tanpa batas yang menghadirkan kebahagiaan. Karena mencari ilmu dipesantren, tujuan berpendidikan yang awalnya agar mendapat gelar yang berjejeran rapi dibelakang nama, kini tujuannya semata-mata untuk mengarungi ridho Allah Swt

Mengejar akhiratnya, maka dunia akan ikut dengan sendirinya

Pesan untuk teman seperjuanganku di pondok manapun “Ketika kalian tidak betah, nikmati saja apa yang sedang berjalan hari ini, syukuri karena karena Ketika nanti masa-masa saat ini telah berlalu, kamu pasti akan merindukannya.

Mata kita terbatas, kita tidak akan mampu melihat hikmah-hikmah yang masih tersingkap saat ini. Jangan pernah tergoda dengan rayuan menunda-nunda dan berangan-angan belaka.

 

Website | + posts

ALKANEWS.COM adalah media digital berbagi informasi, refleksi dan opini sebagai upaya untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa, umat dan negara melalui karya tulis pemikiran dan perspektif personal dan akademis.

Kontributor umumnya adalah santri, alumni dan civitas akademika Al-Khoirot. Juga terbuka pada kontribusi dari luar. Tulisan dapat berbentuk prosa (refleksi, opini dan esai ilmiah) dan sastra-fiksi (puisi, cerpen dan cerita bersambung atau novel). Bahasa pengantar dapat berupa bahasa Indonesia, Inggris dan Arab.

Avatar

Redaksi Alkanews

ALKANEWS.COM adalah media digital berbagi informasi, refleksi dan opini sebagai upaya untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa, umat dan negara melalui karya tulis pemikiran dan perspektif personal dan akademis. Kontributor umumnya adalah santri, alumni dan civitas akademika Al-Khoirot. Juga terbuka pada kontribusi dari luar. Tulisan dapat berbentuk prosa (refleksi, opini dan esai ilmiah) dan sastra-fiksi (puisi, cerpen dan cerita bersambung atau novel). Bahasa pengantar dapat berupa bahasa Indonesia, Inggris dan Arab.