ArtikelHikmah

Merajut Keromantisan dalam Pernikahan Melalui Baiknya Komunikasi

Keharmonisan didalam pernikahan tentulah menjadi impian dari setiap pasangan, namun terkadang keharmonisan itu hanya terjadi ketika waktu baru-baru menikah atau pengantin baru saja setelah itu hambar rasanya dalam pernikahan tersebut. Mengapa hal itu bisa terjadi,tentulah timbul pertanyaan akan hal itu. Ternyata hubungan yang awalnya romantis bak raja dan ratu ketika pengantin baruu tiba-tiba berubah dengan seiring berjalannya waktu, tak jarang juga terjadi perceraian yang sulit untuk dihindari. Selain keharmonisan didalam pernikahan termasuk impian semua pasangan ada juga hal lain yakni sebagai salah satu pondasi dalam pernikahan. Dengan adanya keharmonisan maka pernikahan akan  terasa indah, sehingga dari hari ke hari suami semakin merasakan rumah tangganya semakin indah, dan seorang istri juga merasakan hal yang serupa. Bila keharmonisan telah terwujud, maka rumah tangga terasa indah seindah surga.

Tujuan daripada pernikahan yakni  mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah. Yaitu rumah tangga yang tenteram, penuh kasih sayang dan bahagia baik lahir maupun batin. Sesuai firman Allah SWT dalam QS. Ar-Ruum ayat 21 yang artinya: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia yang menciptakan untukmu istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nya diantaramu rasa dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. Termasuk salah satu cara agar keharmonisan tercipta dalam pernikahan yakni adanya komunikasi yang baik. Komunikasi merupakan salah satu aspek penting dalam upaya mencapai tujuan kehidupan rumah tangga yang tentram,terasa indah, penuh kasih sayang dan bahagia sebagaimana disyariatkan oleh agama islam. Sebab pada hakekatnya setiap pasangan suami-istri selalu berkomunikasi dalam upaya membina, memahami,memelihara dan mempererat hubungan interpersonal mereka dalam keluarga agar terhindar dari permasalahan-permasalahan yang muncul dalam keluarga yang nantinya dapat berujung pada terjadinya perceraian.

Komunikasi merupakan kebutuhan yang bisa dikatakan penting dalam upaya membangun hubungan keluarga yang harmonis. Melalui komunikasi yang baik antara suami dan istri akan memberikan manfaat dalam membangun kelangsungan hidup dalam keluarga sekaligus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan individu-individu dalam keluarga terutama dalam melakukan interaksi dalam lingkungan keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu dawuh Nyai.Hj.Lutfiyah Syuhud mengenai komunikasi yang baik dalam pernikahan,beliau berkata ketika sedang menyampaikan pengajian untukpara santri-santrinya yakni “ Kurangnya keharmonisan dalam rumah tangga yakni disebabkan karena tidakbaiknya komunikasi didalam rumah tangga tersebut”.

Terdapat pendapat juga mengenai pernikahan yang disampaikan oleh Al-habib Abdul Qodir Ba’abud didalam ceramahnya. Bagaimana merawat pernikahan agar tidak karam dan selalu romantis. Beliau bercerita mengenai salah satu sahabat yaitu Abu Darda’, Abu Darda’ berkata bahwa kunci pernikahan hanya satu yaitu saling memahami. Seni saling memahami yakni suami harus tahu dan memahami keadaan istrri begitupun sebaliknya. Dalam seni memahami ini Al-habib Abdul Qodir Ba’abud memberikan beberapa pesan yang harus dijaga oleh suami dan istri.

4 pesan penting yang harus diketahui oleh seorang istri yaitu:

  • Al-ghiroh yakni cemburu,tidak boleh kita seorang wanita memiliki rasa cemburu yang berlebihan. Jangan sampai kau memiliki cemburu yang berlebihan karena itu menjadi salah satu kunci perceraian. Cemburu itu wajar akan tetapi berlebihan menjadi kunci perceraian.
  • Asy-syakwa yakni mengeluh,seorang suami tidak suka jika seorang istri banyak mengeluh karena baginya dengan mengeluh itu malah menambah masalah.Maka dari itu mengeluhlah kepada Allah SWT karena beliaulah pemilik hati suamimu,mengeluhlah terhadap orang-orang sholeh karena beliau memiliki solusi-solusi dari Rosululloh SAW.
  • Qoronaissu’ yakni teman yang jelek, seorang suami berharap agar istrinya tidak berteman dengan teman yang jelek, karena teman yang jelek sangat merusak sekali.
  • At-tazayyin yakni berdandan dan poin inilah yang sangat penting,bagaimana seorang istri bisa berdandan dengan baik didepan suami.Seorang istri itu harus bisa glowing karena rumput tetangga lebih hijau. Dan terdapat 3 point penting berdandan oleh ulama sholihah terdahulu yaitu;yang pertama adalah bercelak dimata kita,yang kedua melanggengkan wudhu’ dan yang terakhir menjaga bau badan agar tetap harum. Ada seorang wanita sholihah dizaman dahulu yang berpesan terhadap anak wanita ketika ia hendak menikah ia berkata” Wahai anakku! Aku pesan satu hal,jika kau ingin selalu dicintai suamimu jangan sampai suamimu menciumbau busuk dari tubuhmu”.

4 pesan penting yang harus diketahu oleh seorang suami yaitu:

  • Berusaha dengan sungguh-sungguh yakni yang pertama dengan niat yang baik, rancangan yang baik, semangat bekerja dan yang terakhir adalah tawakkal.
  • Sabar karena mengahadapi seorang wanita perlu kesabaran,wanita sulit mulai dari tubuh hingga hatinya ia sulit sekali ditebak karena ia diciptakan dari tulang yang bengkok makaia tidak bisa diluruskan secara langsung.
  • Pintar mendidik,ada 3 hal yang mana jika tidak diarahkan terhadap kebaikan maka akan mengarahkan kita ke dalam kejelekan. Tiga hal tersebut adalah waktu,harta dan istri dan anak.

Bau yang harum, termasuk salah satu kesalahan suami ia ingin istrinya terlihat glowing akan tetapi dirinya bau. Terdapat sebuah cerita pada zaman Sayyidina Umar bin Khattab,ada seorang wanita datang kepada Sayyina Umar bin Khattab ia berkata “Wahai umar,pisahkan aku dari suamiku!”, lalu sayyida umar berkata”Kenapa?”, si wanita tersebut berkata” Suamiku jelek, pendek, hitam dan bau.”,setelah itu sayyidina umar tidak percaya karena berfikir wanita itu memasukkan kejelekan-kejelakan tetangganya karena ia sedang marah. Setelah itu suami dari wanita tersebut datang,dan memang sesuai dengan perkataan wanita tadi yang sekaligus istrinya bahwa suaminya itu jelek, pendek, hitam dan bau badannya. Setelah itu Sayyidina Umar Bin Khattab berkata “ Ambil uang dibaitul Maal bawalah dia ke salon (jika dalam bahasa sekarang)”,lalu setelah itu dibawalah suami tadi oleh sayyidina umar kepadanya istrinya tadi lalu istrinya berkata “ Nah,kalau sperti ini meski jelek saya mau”. Dari cerita diatas dapat kita ambil hikmah bahwa seorang lelaki juga penting menjaga penampilannya lebih tepatnya merawat dirinya.

Baca juga: Silaturrahmi; Harus Bertemu Secara Langsung Atau Tidak?

Ita Nur Aini
Mahasiswi at IAI Al-Qolam Malang | + posts

Alumni pondok pesantren Al-Khoirot putri, mahasiswi aktif di Universitas Al-Qolam Malang.

Ita Nur Aini

Alumni pondok pesantren Al-Khoirot putri, mahasiswi aktif di Universitas Al-Qolam Malang.