Matematika: Sedekah yang Sulit dinalar Akal
Oleh: M.Risky Irfansyah
Kelas: XII agama
Seseorang biasanya sadar bahwa dia akan kembali pada jalan yang benar atau ke jalan allah,dan biasanya seseorang akan diberi cobaan yang bersifat penderitaan. Orang yang diberi cobaan dan penderitaan serta kesengsaraan sering kali dia lebih berhasil dari pada orang yang diberi cobaan dengan kekayaan dan kelapangan rezeki. Hal demikian juga dirasakan oleh seorang ustad yang sangat populer di negara ini yaitu ustad yusuf mansur, dahulu beliau adalah seorang pembisnis yang bangkrut dan terlilit hutang miliaran rupiah.
Sekitar 10 tahun yang lalu, ustad yusuf mansur mengalami kegagalan berbisnis dalam bidang informatika yang sampai-sampai membawanya ke dalam penjara.keadaaanya saat itu sakit,sedih, dan menyesal, kemudian beliau melihat barisan semut di tembok penjara dan memberikan sepotong roti miliknya kepada kerumunan semut tersebut, sambil berdoa agar dirinya mendapat sebungkus nasi sebagai imbalan. Beberapa saat kemudian ada seseorang yang membawakan sebungkus nasi padanya.
Setelah keluar dari penjara pada tahun 1999, beliau mempunyai ide berbisnis dengan berjualan es kacang hijau. Namun hampir setiap hari dagangannya tidak laku terjual. Setelah itu beliau memutuskan untuk menerapkan ilmu semut yang diperoleh saat beliau di dalam penjara, kemudian beliau membagikan es dagangannya secara gratis kepada pengemis. Tak disangka tak lama kemudian dagangannya langsung habis terjual.
Sejak saat itu beliau percaya bahwa sedekah itu harus di depan,bukan di belakang, seperti yang banyak dilakukan oleh orang-orang selama ini. beliau percaya bahwa sedekah akan mendatangkan berkah, padahal sebelumnya beliau adalah tipe orang yang diam-diam nekat menjual tanah. beliau sadar bahwa itu adalah kekonyolan terbesar yang dia lakukan, dan beliau tau itu adalah dosa besar yang pernah ia perbuat dan mengakibatkan bisnisnya hancur, karena jalan yang ia tempuh bukan jalan yang benar, sejak kejadian itulah sekarang beliau menerapakan ilmu sedekah yang membuat urusannya menjadi lancar dan kerennya lagi omzetnya sekarang sudah mencapai miliaran rupiah.
Berkat ilmu sedekah yang diilikinya, hingga sekarang beliau menjadi seorang ustad yang khusus bicara mengenai sedekah. Dan dalam ceramahnya beliau pernah mengatakan ke semua orang agar jangan lagi menggunakan kata “seikhlasnya”. Sebab kata seikhlasnya hanya akan membuat orang sedekah menjadi sedikit. Sebab itu orang berpikir bahwa sedekah itu tidak harus banyak, padahal pada matematika sedekah tidak seperti itu. Allah akan membalas sepuluh kali lipat dari apa yang kita sedekahkan.
“rumusnya begini, jika sepuluh ribu kita sedekahkan, maka sepuluh ribu itu akan di kalikan sepuluh sehingga hasilnya menjadi seratus ribu. Jika sebelumnya ia memiliki uang seratus sepuluh ribu, maka uangnya kini menjadi dua ratus ribu. Tapi jika menyumbang uangnya seratus ribu, maka seratus ribu itu dikalikan sepuluh hingga menjadi satu juta, sehingga uangnya bertambah menjadi satu juta sepuluh ribu. Jadi, orang harus mulai berpikir bahwa sedekah itu bukan mengurangi harta, tapi malah menambah harta”.
Jadi kita sering kali memberi dengan harapan imbalan yang lebih banyak, padahal allah SWT memberi sesuatu tanpa perhitungan, dan pemberian kita yang akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Kkarena Allah sudah memiliki sifat al-wahhab (yang maha pemberi).
Buletin MA Al-Khoirot ditulis dan diterbitkan oleh para siswa tingkat SLTA program Madrasah Aliyah Al-Khoirot. Sebuah lembaga yang terakreditasi (diakui pemerintah) dan berada di bawah Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Lebih detail, klik di sini!
Para siswa MA Al-Khoirot seluruhnya terdiri dari para santri Ponpes Al-Khoirot (PPA). Karena, syarat masuk MA Al-Khoirot adalah menjadi santri di PPA.