Liga 1! Kembali Bergulir Tapi Kebiaasan Lama Masih Tetap Saja Terulang
Vakumnya sepak bola Indonesia pasca tragedi membuat sebagian pegiat sepak bola nasional merasa terpacu untuk pembenahan sepak bola nasional dengan cara masing-masing. Seperti petinggi klub mengusulkan percepatan Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilakukan oleh manajemen Persis Solo, gerakan damai antar suporter di berbagai daerah seperti yang dilakukan para suporter di Jawa Tengah dan gerakan lain yang mengarah ke perbaikan sepak bola nasional.
Pasca tragedi Kanjuruhan memang membuat kompetisi sepak bola nasional vakum selama dua bulan sampai izin bergulir kembali resmi diberikan. Banyak yang berharap kompetisi cepat digulirkan karena menyangkut dengan profesi pemain sebagai pesepakbola, pemasukan klub, dan lain-lain yang berhubungan dengan sepak bola.
Tampaknya harapan kembalinya kompetisi sepak bola nasional tidak didukung dengan SDM pemain yang semakin membaik. Banyak fenomena – fenomena yang sebenarnya masalah lama masih saja terulang kembali seperti tindakan tidak sportif terhadap pemain lawan. Kejadian ini terjadi padahal masih baru saja kompetisi dimulai kembali.
Kejadian yang dimaksud terjadi ketika pertandingan yang digelar antara Persita Tanggerang melawan Bali United. Kiper Persita Dhika Bhayangkara terlihat melakukan gerakan tambahan terhadap kakinya ketika duel udara dengan pemain Bali United Pacheco. Atas kejadian itu wasit memberikan hadiah pinalti kepada Bali United. Disamping itu tindakan Dhika menjadi sorotan karena dianggap berlebihan dan tidak sportif.
Kejadian lain yaitu ketika pertandingan antara Persija Jakarta melawan Borneo Fc. Pada pertandingan tersebut terlihat ada perseteruan tidak terpuji antara Bek Borneo Fc Diego Michiels dan Striker Persija Michael Kremencik yaitu saling balas ludah dan diakhiri oleh pukulan Diego kepada Kremencik. Atas kejadian itu Diego diganjar kartu merah dan mengakhiri laga lebih cepat sedangkan Kremencik diganjar kartu kuning.
Kejadian – kejadian tersebut bukanlah hal baru, kejadian itu adalah masalah lama yang masih saja terlihat di sepak bola nasional. Sampai kapankah kejadian – kejadian seperti ini akan terjadi? Sampai kapan sepak bola nasional maju jika masih sibuk dengan masalah lama yang sering terjadi?.
Halo! Saya Junaidi. Salah satu mahasantri Ma’had A’ly Madrasah Al-Khoirot. Telah menyelesaikan jenjang Madrasah Diniyyah Ibtidaiyyah dan Madrasah Diniyyah Tsanawiyyah Al-Khoirot yang ditempuh selama 8 tahun.