Kota Seribu Satu Malam
Nama: Abdul Latief Santoso
Kelas: X mipa
Kota yang didirikan oleh khalifah abbasiyah ke 2,al mansur(754-775m)pada tahun 762m.setelah mencari daerah yang strategis untuk ibu kota baru abbasiyah-dahulunya hasyimiyah,dekat kufah.-pilihan jatuh kepada daerah yang sekarang dinamakan baghdad yang terletak di tepi sungai tigris.al-mansur sangat teliti dan cermat dalam menentukan lokasi ibukotanya.ia menugaskan beberapa orang ahli untuk mengobservasi dan meng explorasi lokasi[1].
Bahkan diantara mereka ada yang diperintahkan untuk tinggal beberapa hari di baghdad pada setiap musim yang berbeda,kemudian para ahli melaporkan kepada khalifah keadaan tanah,udara dan lingkungan.setelah penelitian kompleks itulah daerah ini ditentukan sebagai ibu kota dinasti abbasiyah dan pembangunan dimulai.
Menurut urban legend, baghdad ini sebelumnya adalah tempat peristirahatan raja persia yang masyhur,anusyirwan,di musim panas.baghdad “taman keadilan.”taman tersebut lenyap bersama dengan lenyapnya kerajaan persia.
Khalifah saat membangun kota ini,mendatangkan 100.000 orang ahli bangunan yang terdiri dari arsitektur,tukang kayu,ahli lukis,ahli pahat dll.mereka di datangkan dari mosul,kufah,basrah dan syria.
Kota yang dekat dengan ibu kota persia,ctesiphon,ini berbentuk bundar.di sekelilingnya dibangun tembok besar dan tinggi,dan di luar tembok digali parit besar dan dalam yang digunakan sebagai benteng sekaligus saluran air.di seputar kota ini terdapat 4 pintu gerbang dan masing2 pintu gerbang,28 menara dibangun sebagai tempat tentara mengawasi keadaan diluar kota.
Istana khalifah dengan gaya arsitektur persia.istana yang dilengkapi tempat pengawal istana,polisi,dan masjid.juga di sekitarnya terdapat pusat perbelanjaan,serta jalan raya yang menghubungkan 4 gerbang.istana ini disebut dengan nama al-qashr adz-dzahabi (istana emas)[2].
Memang sejak berdirinya kota ini, baghdad sudah menjadi pusat peradaban serta tempat kebangkitan ilmu pengetahuan dalam islam.khalifah al-mansur sendiri memerintahkan para penerjemah buku kesusastraan dan ilmiah dari bahasa asing seperti:yunani,indi,romawi dan china. Para sarjana dan peminat ilmu segera berbondong2 datang ke baghdad bahkan philip k. hitti[3]. Seorang orientalis,menyebut kota ini sebagai kota intelektual,menurutnya baghdad merupakan profesor masyarakat islam,diantara kota2 di dunia.
The golden age kekhalifahan abbasiyah terjadi di zaman harun ar-rasyid(786-809 M). serta anaknya al-makmun(813-833M)-yang beraliran mu’tazilah-.baghdad sebagai ibu kota abbasiya otomatis menjadi daerah termaju pada zaman keemasan ini.khalifah harun ar-rasyid memanfaatkan kekayaan negara untuk ilmu pengetahuan,kesejahteraan sosial,kesehatan dan kebudayaan.putranya al-ma’mun menggalakkan penarjemahan buku asing,menggaji para penerjemah kristen dan penganut lain yang ahli serta maha karya yang terpenting yaitu baitul hikmah pusat penerjemahan dengan perpustakaan yang besar[4].
Di kota ini lahir dan muncul filosof,ulama,satrawan,dan saintis islam terkenal seperti al-khawarizmi(penemu al-jabar),tiga pendiri madzhab fikih(abu hanifah,syafii,ahmad bi hanbal),dua pendiri aliran tasawwuf(imam junaid dan imam ghazali),dan sultanul awliya’(syekh abdul qadir al-jaelani).di bidang sastra kota ini tekenal karya indah yang digemari banyak orang,apalagi kalau bukan alf lailah wa lailah-kisah seribu satu malam.
Segala kehebatan,kemegahan,dan keelokan kota baghdad yang dirintis oleh khalifah abu ja’far al- manshur itu sekarang hanya tinggal kenangan,seolah semuanya hanyut dibawa arus sungai tigris.setelah baghdad di rumbling oleh pasukan mngol di bawah komando hulagu khan tahun 1258 M.seluruh bangunan kota termasuk masjid dan istana emas seketika menjadi reruntuhan puing2.prajrit mngol juga meluluhlantakkan perpustakaan yang merupakan gudang ilmu dan karya2 ilmuwan dibakar dan dihanyutkan ke sungai tigris.para pasukan juga tidak segan membantai ulama’ serta warga baghdad.negara irak sekarang juga menjadikan baghdad menjadi ibu kotanya,namun sama sekali tidak menunjukkan kebesaran dan kemegahan baghdad yang lama[5].
[1] Dr.badri yatim M.A,sejarah peradaban islam (dirasah islamiyah II),hal.277
[2] Ibid.hal 280
[3] Philip k. hitti
[4] Dr.badri yatim M.A Op.cit.hal 53
[5] Ibid.hal 281
Buletin MA Al-Khoirot ditulis dan diterbitkan oleh para siswa tingkat SLTA program Madrasah Aliyah Al-Khoirot. Sebuah lembaga yang terakreditasi (diakui pemerintah) dan berada di bawah Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Lebih detail, klik di sini!
Para siswa MA Al-Khoirot seluruhnya terdiri dari para santri Ponpes Al-Khoirot (PPA). Karena, syarat masuk MA Al-Khoirot adalah menjadi santri di PPA.