Imam Al-Bajuri Belajar Dari Seekor Semut
Siapa yang tidak kenal dengan imam Al Bajuri (1198 H/1783M – 1276 H/1860), seorang ulama yang sudah familiar di telinga para tholibul ilmi terutama santri, dengan banyaknya karangan beliau yang ternama yaitu Hasyiah Al Bajuri Syarah Fathul Qarib Matan Al Ghayah wa At Taqrib yang mana sudah tidak asing lagi bagi kita tatkala membaca sebuah kitab turots di Indonesia yaitu Fathul Qarib.
“Tidak ada sebuah kemudahan kecuali dilalui dengan kesukaran” inilah yang pernah dialami Syekh Al Bajuri Ketika menempuh pengalaman belajarnya di Al Azhar. Pasca Perancis menguasai kota mesir, aktivitas Pendidikan Syekh Al Bajuri pun break(berhenti) sebentar masa belajarnya lantaran kondisi mesir yang tidak aman pada saat itu, setelah aman dari penjajahan perancis di kota mesir pada tahun 1216 H/1801 M, Syekh Al Bajuri melanjutkan studinya di Al-Azhar.
Namun berselingnya keberhentian syekh Al Bajuri selama Perancis menduduki kota mesir selama 3 tahun (1213 H-1216 H/ 1798-1801 M, membuat Syekh Al Bajuri banyak ketinggalan dari fan ilmu dan itu menjadikan pikiran beliau pusing dikarenakan pelajaran yang geluti tidak bisa faham secara jernih. Akhirnya beliau di landa keputusasaan karena beliau berfikit percuma lama lama di al-Azhar namun tidak mendapatkan ilmu secara mendalam.
Setelah mengemas pakaian beliau dan sudah siap untuk Kembali ke kampung halamannya untuk bertani, syekh Al Bajuri bersandar di tiang masjid Al Azhar dan beliau melihat seekor semut tertatah menaiki tiang masjid, setiap naik satu keramik dinding semut itupun terjatuh namun tidak menjadi sebab patah semangat semut untuk mendaki tiang masjid itu. Dengan beberapa proses yang dilalui oleh semut dan sejumlah penderitaan oleh dirinya, akhirnya semut itupun sampai ke tiang masjid Al Azhar dan ini menjadi motivasi bagi Syekh Al Bajuri yang mana kalanya putus semangat dalam belajar menjadi bangkit kembali dalam meneruskan belajarnya dan beliaupun membuka tas pakaian.
Dari sini kita bisa ambil pelajaran, sesulit apapun yang kita lalui, kita yakin pasti ada kemudahan dan jalan setelah kita berusaha. Ingatlah seekor semut kecil dapat menggapai keinginannya dengan dibarengi usaha.
baca juga : Mengenal Al-Azhar dan Peradaban Budaya Kota Mesir
Calon mahasiswa Al-Azhar Cairo. Asal Palangkaraya, kini masih menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang, penikmat lagu arab dan sholawat