Humor Islam Bagi Pendakwah
Oleh: M Naufal Alfiansyah
Kelas: XII Agama
Berkelakar atau bercanda merupakan hal lumrah yang dilakukan manusia. bahkan, terkadang bercanda sudah menjadi semacam”Bumbu” di dalam setiap pembicaraan. namun,Adakalanya kita menjumpai seseorang terlihat berlebihan dalam bercanda dan tertawa dan lain pihak ada seseorang yang selalu berwajah kelam tanpa dihiasi garis-garis senyum di bibirnya. Islam agama(Wasathiyah). Selain itu Islam adalah agama yang komplit, yang mengatur segala sesuatu sampai buang hajat dengan segala adabnya. lalu…. bagaimana Islam menanggapi fiqih dalam bercanda?
Di dalam beberapa suatu riwayat menyebutkan bahwa Rasulullah SAW. pernah bercanda ketika memanggil seorang salah satu sahabatnya. ” ياذاالأذنين” “Hai orang yang mempunyai 2 telinga”
Dari Abu Hurairah Ra. diriwayatkan bahwa ia berkata :”Apakah engkau juga mengajak kami bercanda, wahai Rasulullah?”. orang-orang bertanya. beliau menjawab.
“إنّي لاأقول إلاّحقّا” “(Ya,Tapi) Tidaklah aku hanya mengatakan sesuatu kecuali kebenaran(tanpa dusta)” dari beberapa riwayat tentang candanya Rasulullah SAW. terkumpul adanya 3 hal:
- tidak berdusta atau mengada-ngada
- dilakukan terhadap wanita, anak-anak & Kalangan pria
- kadang-kadang(jarang)
Tiga perkara di atas hendaknya diperhatikan bagi setiap muslim baik orang awam, Da’i dan para pemimpin dalam bermuhadastah terhadap sesama. tidak halal atau haram hukumnya sengaja membuat lelucon dengan hal-hal kedustaan agar membuat manusia tertawa.
Berlebihan dalam berkelakar dan terus-menerus dengannya adalah Terlarang,Karena hal itu akan menjatuhkan Kehormatan dan menumbuhkan dendam serta kemarahan. Adapun kalau sedikit, seperti yang disebutkan sebelumnya, Maka hal itu mengandung kebaikan jiwa.Dan yang terakhir adalah terdapat nasehat emas dari Ulama’ Salaf kita:” hendaknya Mereka senang tertawa untuk membatasi diri Dan hendaknya mereka mencela diri sendiri sehingga jiwanya tidak goyah. semen sementara bagi mereka yang ber wajah kusam masam, hendaknya mereka tersenyum dan memperelok kan akhlaknya, serta harus marah terhadap diri sendiri karena kejelekan akhlaknya. setiap penyimpangan yang keluar dari rel penyimpangan adalah tercela sehingga jiwa itu perlu dididik dan dibenahi”.
Memang benar bahwa Rasulullah SAW adalah teladan yang sejati dalam segala hal, termasuk bagaimana beliau bercanda. disamping berdakwah, Beliau juga suka bercanda dengan para sahabatnya. namun, yang jelas tidak sampai berlebihan ataupun menggunakan kata-kata kasar atau tak pantas sebagai candaan.
Buletin MA Al-Khoirot ditulis dan diterbitkan oleh para siswa tingkat SLTA program Madrasah Aliyah Al-Khoirot. Sebuah lembaga yang terakreditasi (diakui pemerintah) dan berada di bawah Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Lebih detail, klik di sini!
Para siswa MA Al-Khoirot seluruhnya terdiri dari para santri Ponpes Al-Khoirot (PPA). Karena, syarat masuk MA Al-Khoirot adalah menjadi santri di PPA.