Download Kitab Kumpulan Hadits Dhaif
Download Kitab Kumpulan Hadits Dhaif atau Hadis lemah adalah hadits yang dari salah satu atau lebih dari rantai sanad (perawi) diduga kurang bisa dipercaya berdasarkan pada rekam jejak sebelumnya sehingga tidak memenuhi persyaratan hadits shahih dan hasan. Hadits dhaif memang dinisbahkan kepada Rasulullah, tetapi perawi haditsnya tidak kuat hafalan ataupun kredibilitasnya, atau ada silsilah sanad yang terputus.
HUKUM MENGGUNAKAN DAN MENGAMALKAN HADIS DHAIF
Al-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar, hlm. 36, menjelaskan:
فصل في حكم العمل بالحديث الضعيف في الفضائل والترغيب والترهيب
قال العلماءُ من المحدّثين والفقهاء وغيرهم: يجوز ويُستحبّ العمل في الفضائل والترغيب والترهيب بالحديث الضعيف ما لم يكن موضوعاً
وأما الأحكام، كالحلال والحرام والبيع والنكاح والطلاق وغير ذلك؛ فلا يُعْمَل فيها إلا بالحديث الصحيح أو الحسن إلا أن يكون في احتياطٍ في شيء من ذلك، كما إذا وردَ حديثٌ ضعيفٌ بكراهة بعض البيوع أو الأنكحة، فإن المستحبَّ أن يتنزّه عنه، ولكن لا يجب
Pasal tentang hukum mengamalkan hadis dhaif dalam fadilah amal, targhib (memotivasi) dan tarhib (mengingatkan)
Ulama muhaddisin, fuqaha dan lainnya berkata: Boleh dan sunnah mengamalkan amaliah, targhib dan menjauhi tarhib berdasarkan hadis dhaif selagi bukan hadits maudhuk.
Adapun terkait hukum halal, haram, jual beli, nikah, talak, dll, maka tidak boleh diamalkan kecuali dengan hadits sahih atau hasan kecuali apabila untuk berhati-hati (ihtiyath) dalam hal-hal tersebut. Seperti dalam kasus terdapat dalam hadis dhaif atas makruhnya sebagian jual beli atau pernikahan tertentu, maka sunnah menghindari hal itu tetapi tidak wajib.
Namun demikian, Ibn Al-Daqiq al-Id dalam Syarah Al-Arbain al-Nawawiyah mensyaratkan beberapa hal:
وشرط جواز العمل به: أن لا يشتد ضعفه، بأن لا يخلو طريق من طرقه من كذاب أو مهتم بالكذب، وأن يكون داخلاً تحت: أصل كلي، كما إذا ورد حديث ضعيف بصلاة ركعتين بعد الزوال مثلاً، فإنه يعمل به لدخوله تحت أصل كلي؛ وهو قوله صلى الله عليه وسلم: “الصلاة خير موضوع، فمن استطاع أن يستكثر فليستكثر”. رواه الطبراني في الأوسط عن أبي هريرة، أي خير شيء وضعه الله تعالى. انتهى.
Adapun syarat mengamalkan hadis dhaif adalah: a) tidak parah dhaifnya. Yakni, sebagian jalur sanadnya tidak ada unsur pembohong atau diduga bohong; b) hadisnya masuk dalam prinsip yang umum. Seperti ada hadis dhaif tentang shalat dua rakaat setelah matahari tergelincir (zawal), misalnya, maka ini dapat diamalkan karena ia masuk dalam prinsip pokok yang umum yaitu sabda Nabi “Shalat itu paling baiknya perbuatan, maka barangsiapa yang mampu untuk memperbanyak, maka perbanyaklah” HR Tabrni dalam Al-Ausath dari Abu Hurairah.
DAFTAR KITAB TENTANG HADIS DHAIF
Cara download file:
(a) Komputer/Laptop: Chrome/Firefox -> arahkan kursor mouse pada link file -> klik kanan -> save link as -> simpan di komputer/laptop.
(b) HP android: Chrome -> sentuh lama file yang ingin didownload -> lalu ketuk Download link
Catatan: kitab-kitab ini juga dibaca secara online dengan mengunjungi link terkait.
- Kitab Ad-Duafa As-Shaghir karya Al-Bukhari (w. 256 H).[1]
- Kitab Ad-Duafa wal Matrukin karya An-Nasai (w. 303 H).[2]
- Kitab Ad-Duafa Al-Kabir karya Al-Uqaili (w. 322 H).[3]. Empat jilid.
- Kitab Ad-Duafa karya Al-Uqaili (w. 322 H). Tujuh jilid.
- Kitab Al-Majruhin minal Muhaddisin karya Ibnu Hibban (w. 354).[4]. Dua jilid.
- Al-Kamil fi Duafa Ar-Rijal karya Al-Jarjani (277-365 H).[5]. Sembilan jilid.
- Kitab Ad-Duafa wal Matrukin karya Ibnul Jauzi (w. 597 H).[6]. Tiga jilid.
- Mizanul I’tidal fi Ilmil Hadis karya Adz-Dzahabi (w. 748 H).[7]. Empat jilid.
- Lisanul Mizan fi Naqdir Rijal karya Ibnu Hajar Al-Asqalani (w. 852 H).[8]. 10 jilid.
Footnote
[1] Muhammad bin Ismail Al-Bukhari.
[2] Abu Abdirrahman Ahmad bin Syuaib An-Nasai.
[3] Abu Jafar Muhammad bin Amar bin Musa bin Hammad Al-Uqaili Al-Makki.
[4] Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban Abu Hatim At-Tamimi Al-Basti Al-Sajistani.
[5] Abu Ahmad Abdullah bin Adi Al-Jarjani.
[6] Jamaluddin Abul Faraj Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin Al-Jauzi
[7] Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Usman Al-Dzahabi.
[8] Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani.
A Fatih Syuhud; adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Penulis masalah Islam, pendidikan, pesantren dan politik. Tulisan opininya yang pernah dimuat di Kompas, Republika, dan lain-lain sudah dibukukan dengan judul, Islam dan Politik: Sistem Khilafah dan Realitas dunia Islam. Catatan Harian-nya di fatihsyuhud.com (dalam Bahasa Inggris) pernah dinobatkan Majalah Tempo (edisi 6 Agustus 2006) sebagai #1 dari 10 Penulis Blog Terbaik. Di Al-Khoirot mengajar kitab berikut: Tafsir Jalalain, Sahih Bukhari, Al-Umm, Muhadzab, Fathul Wahab, Iqna' dan Ibanah al-Ahkam.. Buku-buku yang sudah terbit dapat dilihat di Google Play Store.