Cara Agar Tahan Menghadapi Kritik
Cara Agar Tahan Menghadapi Kritik
Orang tidak akan tahan terhadap kritik apabila dia terlalu mengharapkan pujian dan sangat alergi pada kritik. Itu berlawanan dengan realitas. Karena, tidak ada satupun orang di dunia ini yang disukai oleh semua orang. Selalu ada pecinta (fans) dan pembenci (haters).
Kritik atau bahkan cacian akan selalu datang tanpa diharapkan, sebaik apapun yang kita lakukan. Bahkan Rasulullah dan para Nabi lainnya pun mempunyai banyak hater pada zamannya.
Mengapa demikian? Ketidaksukaan timbul dari banyak faktor, antara lain:
- Tidak setuju dengan pendapat atau perbuatan yang dilakukan. Walaupun bukan berarti membenci pada pemilik pendapat atau perilaku.
- Setuju dengan pendapat yang diutarakan, tapi iri dan dengki pada orang yang mengatakannya, sehingga berpura-pura tidak setuju pada pendapatnya dan mencari alasan untuk menyalahkan pendapatnya.
- Tidak setuju pada pendapat, dan membenci secara personal pada orangnya.
- Tidak setuju pada pendapat dan perilakunya karena kuatir posisi jabatan atau derajat sosialnya terancam.
Dengan demikian, maka hampir mustahil perkataan dan perbuatan baik kita akan menyenangkan hati dan disukai semua orang dari berbagai kalangan.
Menyiapkan Mental dan Pikiran terhadap segala bentuk Kritik
Dengan kondisi demikian, maka menyiapkan diri untuk menghadapi segala bentuk kritik, hinaan, nyinyiran dan pengkhianatan itu bagian dari kebaikan dan akan membuat mental lebih tangguh. Lebih sehat jasmani dan rohani.
Termasuk di dalam menyiapkan mental ini adalah
- Posisikan harga diri dan marwah anda dalam posisi di tengah-tengah: tidak terlalu rendah juga tidak terlalu tinggi. Terlalu rendah akan membuat anda minder dan tidak berbuat apa-apa, terlalu tinggi akan membuat anda anti kritik dan sombong, dua sikap yang akan menghambat kemajuan seseorang dalam segi kakakter dan pencapaian.
- Bisa membedakan antara kritik dan hinaan. Kritik harus diterima dengan lapang dada dan dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan berikutnya. Cacian, hinaan, nyinyiran adalah sampah, maka dibuang saja ke tempatnya, tidak perlu diambil apalagi disimp daan.
- Selalu berusaha obyektif dan neteral dalam menerima kritik.
- Selalu berusaha berlapang dada untuk berubah.
- Meyakini bahwa pendapat dan perbuatan kita itu baik dan benar itu tidak salah, namun juga pada waktu yang sama harus juga disadari bahwa pendapat orang lain mungkin saja lebih baik dan lebih benar.
Yang tahan mentalnya akan dijauhkan dari sejumlah penyakit yang terkait dengan kejiwaan. Termasuk sakit asam lambung, depresi, stres, bahkan diabetes (untuk kasus tertentu).
A Fatih Syuhud; adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Penulis masalah Islam, pendidikan, pesantren dan politik. Tulisan opininya yang pernah dimuat di Kompas, Republika, dan lain-lain sudah dibukukan dengan judul, Islam dan Politik: Sistem Khilafah dan Realitas dunia Islam. Catatan Harian-nya di fatihsyuhud.com (dalam Bahasa Inggris) pernah dinobatkan Majalah Tempo (edisi 6 Agustus 2006) sebagai #1 dari 10 Penulis Blog Terbaik. Di Al-Khoirot mengajar kitab berikut: Tafsir Jalalain, Sahih Bukhari, Al-Umm, Muhadzab, Fathul Wahab, Iqna' dan Ibanah al-Ahkam.. Buku-buku yang sudah terbit dapat dilihat di Google Play Store.