ArtikelKeislaman

Balasan ketika Melakukan Kebaikan pada Orang Lain

Islam mengajarkan pentingnya berbuat kebaikan kepada semua makhluk ciptaan Allah, termasuk sesama manusia. Tindakan baik dianggap sebagai kewajiban bagi kita sebagai makhluk sosial yang saling bergantung satu sama lain. Dalam berinteraksi dengan sesama manusia, untuk mempererat hubungan, atau yang dikenal sebagai ḥablun min an-nās, melakukan kebaikan dianggap sebagai elemen sosial yang harus diberikan prioritas.

Perintah untuk berbuat baik telah sering disebutkan di dalam al-Qur’an, salah satunya dalam surah al-Qashas [28]: 77.

وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِۗ

Artinya: “Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi.”

Makna dari kata “aḥsin” (berbuat baiklah), seperti yang dijelaskan dalam Tafsir Ibnu Kasir (juz 6, h. 254), merujuk pada makna “aḥsin ilā khalqihi,” yaitu berbuat baik kepada seluruh makhluk-Nya. Dengan kata lain, perintah berbuat baik ini ditujukan kepada semua makhluk-Nya tanpa terkecuali. As-Sa’labi menambahkan spesifikasinya dalam Tafsir as-Sa’labi (juz 20, h. 500), menyatakan bahwa “aḥsin” dalam ayat ini ditujukan khususnya kepada manusia (ila an-nas).

Banyak berseliweran di media sosial ketika perbuatan baik seseorang tidak mendapatkan tindakan yang serupa dari penerima kebaikan tersebut. Tanpa disadari, pandangan semacam ini dapat menimbulkan kekecewaan, bahkan mengakibatkan kehilangan kesungguhan dalam berbuat baik karena hilangnya harapan akan balasan setimpal. Perspektif seperti ini perlu dibenahi. Firman Allah dalam Surah an-Nahl [16]: 30.

 وَقِيْلَ لِلَّذِيْنَ اتَّقَوْا مَاذَآ اَنْزَلَ رَبُّكُمْۗ قَالُوْا خَيْرًاۚ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌۗ وَلَدَارُ الْاٰخِرَةِ خَيْرٌۗ وَلَنِعْمَ دَارُ الْمُتَّقِيْنَۙ

Dalam ayat tersebut, Allah berfirman, “Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa, ‘Apa yang telah Tuhanmu turunkan?’ Mereka menjawab, ‘Kebaikan.’ Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini, mereka akan mendapat balasan yang baik. Sesungguhnya, negeri akhirat pasti lebih baik. Itulah sebaik-baik tempat bagi orang-orang yang bertakwa.”

Pada bagian لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌۗ , penjelasan dari al-Durrah dalam Tafsir al-Qur’an al-Karim wa I’rabuhu wa Bayanuhu (juz 5, h. 177) menunjukkan bahwa setiap kebaikan yang dilakukan akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda, seperti rezeki, keberhasilan, pertolongan, kemuliaan, kehormatan, dan berbagai anugerah lainnya dari Allah di dunia ini. Balasan di akhirat pun jauh lebih baik daripada yang diterima di dunia.

Hal ini menunjukkan bahwa balasan kebaikan berasal dari Allah, bukan dari manusia atau makhluk lainnya. Manusia dan makhluk hanya menjadi perantara yang Allah gunakan untuk memberikan balasan kepada hamba-Nya di dunia. Oleh karena itu, tidak perlu berharap atau berspekulasi mengenai balasan apa yang akan diterima, karena rahmat Allah begitu luas dan di luar perkiraan manusia. Tugas kita sebagai hamba-Nya adalah berbuat baik dengan ikhlas, tanpa mengharapkan balasan dari manusia, dan menyadari bahwa balasan kebaikan berasal dari Allah.

Perspektif terhadap balasa saat melakukan kebaikan perlu diperbarui. Berbuat baik kepada sesama seharusnya dijadikan sebagai usaha untuk meraih ridha Allah, bukan untuk mendapatkan perlakuan baik kembali dari manusia. Mari kita latih kesungguhan dengan berbuat baik tanpa mengharapkan balasan dari sesama manusia, sambil meyakini bahwa balasan kebaikan berasal dari Allah, bukan dari makhluk-Nya.

Baca juga : Inilah Hikmah dari Turunnya Al-Qur’an Secara Berangsur-angsur

+ posts

Salah satu mahasiswa program studi Ahwal Syakhsiyah di IAI Al-Qolam Malang, Juga masih aktif menjadi santri Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Jangan lupa kunjungi Blog saya.

Avatar

Muhammad Mukhlis

Salah satu mahasiswa program studi Ahwal Syakhsiyah di IAI Al-Qolam Malang, Juga masih aktif menjadi santri Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Jangan lupa kunjungi Blog saya.