ArtikelHikmah

Bagaimanakah Menghadapi Ujian Hidup Kita?

Bagaimanakah kita menghadapi Ujian hidup Kita?

Setiap manusia tidak akan lepas dari berbagai ujian hidup,dan setiap manusia juga berbeda dalam menyikapi ujian itu. Tak luput satupun manusia yang tidak mendapat ujian dalam kehidupannya karena setiap manusia akan diuji oleh Allah SWT sesuai kadar kemapuannya,sudah jelas dalam firman Allah SWT yang berbunyi “Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kamilah kamu akan dikembalikan”. Sesuai dengan penafsiran ayat tersebut yakni hidup manusia di dunia tidak kekal, maka ketetapan Allah SWT berlaku bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Allah SWT kemudian menetapkan garis bahwa hidup adalah ujian. Kami akan menguji kamu dengan dua macam ujian, keburukan dan kebaikan, sebagai cobaan untuk mengukur kualitas iman dan kesabaran manusia. Dan kamu, seluruh manusia, akan dikembalikan hanya kepada Kami untuk mempertanggungjawabkan hidup di dunia dan mendapatkan hasilnya, keridaan Allah atau murka-Nya. ( Tafsir wajiz). https://quran.nu.or.id/al-anbiya’/3

Dari berbagai ujian hidup marilah kita jangan merugi dengan tidak ridho serta tidak rela dengan apapun ketetapan Allah SWT. Salah satunya adalah dengan berusaha menanamkan sifat ikhlas,meski tentu menguras jiwa namun sungguh besar manfaatnya untuk ketenangan psikologi kita. Terkadang kita merasa tidak suka dengan apa yang telah Allah SWT tentukan untuk diri kita,bahkan juga tidak sedikit dari kita yang menyalahkan atas ketentuan-ketentuan Allah SWT. Habib Ali zaenal abidin Alhamid berkata dalam salah satu ceramahnya bahwa termasuk lemahnya iman terhadap qodho’ dan qodar akan berujung menyalahkan Allah SWT atas apa yang menimpa kita,dan kuatnya iman kita terhadap qodho’ dan qodar tentunya akan memberikan keikhlasan serta keridhoan kita atas semua ketentuan-ketentuan Allah SWT serta tidak ada protes atas hal terjadi. Sesuai firman Allah Sebagaimana dalam firman Allah Q.S. Al-Baqarah ayat 216

وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” Dari ayat ini kita dapat mengambil hikmah bahwa terkadang yang menurut kita baik belum tentu baik di hadapan Allah SWT.

Ujian dan cobaan yang ditimpakan Allah kepada manusia dapat berupa hal-hal baik atau musibah. Mereka juga dapat berupa hal-hal baik atau keberuntungan. Jika cobaan atau ujian itu berupa musibah, tujuannya adalah untuk menguji iman dan sikap manusia, apakah mereka sabar dan tawakkal dalam menerimanya. Jika cobaan itu berupa kebaikan, tujuannya adalah untuk menguji sikap mental manusia, apakah mereka ingin bersyukur atas segala rahmat yang Allah berikan kepada mereka. Jika seseorang sabar dan tawakkal saat menghadapi cobaan atau musibah, dan bersyukur kepada-Nya saat dia menerima kebaikan dan keberuntungan, maka dia termasuk orang yang memperoleh kemenangan dan iman yang kuat serta mendapat keridaan-Nya. Sebaliknya, jika seseorang keluh kesah dan kehilangan iman, dia akan termasuk dalam kategori orang yang kehilangan keridaan-Nya.

Terdapat juga dalam firman Allah SWT dalam Surat Al-Ma’arij ayat 19-21

اِنَّ الۡاِنۡسَانَ خُلِقَ هَلُوۡعًا ۙ‏

“Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh”

 اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوۡعًا

“Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah,”

 وَاِذَا مَسَّهُ الۡخَيۡرُ مَنُوۡعًا

“dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir,

Dalam firman Allah dijelaskan bahwa manusia diciptakan dengan salah satu sifat yakni suka mengeluh terlebih-lebih ketika kita menghadapi ujian serta cobaan hidup. Maka berkeluh kesahlah kepada Allah SWT dengan cara yang terpuji yakni mintalah bantuan,mintalah kekuatan agar kita mampu bertawakkal serta ikhlas penuh ridho menerima qodho’ dan qodar Allah SWT yang menurut kita berat untuk kita hadapi. Salah satunya seperti tentunya kita akan berat ketika orang yang kita sayangi meninggalkan kita,namun dari ketentuan tersebut tentu Allah SWT memiliki hal-hal indah yang telah disiapkan sebagai balasan jika kita ikhlas serta tawakkal atas ketentuan itu. Marilah kita berdamai dengan ketentuan Allah SWT dengan penuh keikhlasan,semoga kita selalu mendapatkan lindungan-Nya

Baca juga:

Ita Nur Aini
Mahasiswi at IAI Al-Qolam Malang | + posts

Alumni pondok pesantren Al-Khoirot putri, mahasiswi aktif di Universitas Al-Qolam Malang.

Avatar

Ita Nur Aini

Alumni pondok pesantren Al-Khoirot putri, mahasiswi aktif di Universitas Al-Qolam Malang.